Jumat, 10 Januari 2014

[Movie Review] ONE DAY - twenty years, two people-



Salut,
Apa kabar kalian? Malam ini saya berhasil begadang lagi (Yippi ((: )
Sebenernya mau review The Hobbits (novelnya). Tapi karena masih on process, saya bahas film yang baru aja saya selesai tonton aja ya...
                Saya dapat film ini udah sekitar satu tahunan yang lalu. Tapi nggak saya tonton (secara serius), cuma loncat-loncat di scene yang bagus aja. Malam ini, nggak tau kenapa mood nonton film ini muncul. Meski saya tau kalau it has unhappy ending. ONE DAY film romantis adaptasi novel karya David Nicholls. 

                Film ini memang agak unik, karena di buat berdasarkan kejadian tahun demi tahun kisah Emma dan Dex. Jadi mungkin kalian akan dibuat sedikit berpikir. Ehm, well. Saya akan coba bahas per tahun juga, ya.
15 Juli 1988 : Emma dan Dexter bertemu di malam wisuda. Meski awalnya mungkin mereka berdua hanya ingin bersenang-senang (Dexter, maksudku mungkin :D). Tapi malam itu, persahabatan mereka baru dimulai.
15 Juli 1889 : Emma pindah ke London, mengejar impiannya sebagai penulis novel. Sementara Dex berangkat keliling dunia, memenuhi jiwa petualangnya.
15 Juli 1990 : Emma terperangkap di sebuah restoran kumuh di london. Emma menyebutnya, kuburan ambisi. Impiannya? Hahaha, Emma mengalami.. apa ya,, saya menyebutnya ‘stuck’. Di sisi lain, Dex mengajar di paris sambil tentu saja berkencan dengan wanita-wanita di sana.
15 Juli 1991 : Emma masih bekerja di restoran itu. Apalagi dia ditawari kenaikan jabatan sebagai Manajer. Umur mereka 25 tahun. Saat itu, karir dexter terbilang cemerlang. Produser tv, apartemen. Saat Emma mengatakan tentang kenaikan jabatan itu pada Dex, pria itu menentangnya dan menyuruhnya keluar. Karena Dex tau apa impian dan ambisi emma yang sebenarnya.
15 Juli 1992 : Liburan di Yunani membuat keduanya lebih menyadari ketertarikan fisik satu sama lain dan mereka masih bersahabat. Waktu itu, Emma juga membuat pengakuan kalau dulu jauh sebelum mereka berdua berkenalan. Emma naksir Dex. Emma memandang sebuah hubungan atau cinta berbeda dengan cara Dexter yang bisa dibilang playboy antikomitmen dan mencari kesenangan pribadi.
15 Juli 1993 : puncak karir Dexter. Ia menjadi presenter sebuah acara televisi dan tentu saja ia masih bermain-main seperti selama ini. Emma kini berhubungan dengan Ian Whitehead seorang stand-up comedian teman kerjanya di restoran itu.
15 Juli 1994 : Ibu Dexter sakit. Mengidap kanker. Ia sedih karena melihat hidup Dex semakin salah arah. dia juga sedang ada konflik dengan sang ayah, sampai mobilnya disita. Saat itu ia berusaha menghubungi Emma. Tapi gadis itu sedang kencan dengan Ian.
15 Juli 1995 : Hubungan Emma dan Ian semakin dekat dan Emma kini menjadi seorang guru. Dex? Ia masih bekerja sebagai presenter. Btw, Ibunya sudah meninggal. Dex dan Emma masih bersahabat, ketika Dex merasa down, dia bercerita ke Emma dan gadis itu memberinya semangat.
15 Juli 1996 : Emma dan Ian tinggal bersama di sebuah flat. Hubungan Emma dan Dexter sebagai sahabat pun masih berjalan. Meski mereka bertemu hanya pada tanggal 15 Juli. Dexter semakin berubah, bahkan ia memakai kokain. Dipertemuan itu, puncak kemarahan Emma muncul. Emma selalu ada saat Dex membutuhkan, tapi bagaimana saat Emma membutuhkannya? Untuk berbagi keluh kesah dan ceritanya? Dex menahannya karena Emma lah tempatnya berkeluh kesah  dan berbagi masalahnya, tapi Emma bilang kalau ‘I love you, Dexter. So much. I just don’t like you anymore.’
15 Juli 1998 :  karir Dex meredup. Dia bahkan dipecat dari acara yang dia handle.
15 Juli 1999 : ia bekenalan dengan Sylvie dan merasa sangat bersyukur karenanya. Emma? Masalah menerpa hubungannya dengan Ian. Pria itu menemukan puisi dan surat-surat Emma dan Dexter dan itu membuatnya kecewa dan terluka.
15 Juli 2000 : Emma dan Dexter kembali bertemu di acara pernikahan teman sekolah mereka. Dexter datang bersama Sylvie. Di sana mereka kembali ngobrol dan Dexter menyerahkan undangan pernikahannya dengan Sylvie.
15 Juli 2001 : Dexter sudah menjadi ayah. Dia bahagia bersama Sylvie dan Jasmine, anak mereka. Tapi ketika, Dexter berusaha berubah menjadi baik. Sylvie mengkhianatinya. Terlebih dengan sahabat baik Dexter.
15 Juli 2003 : Setelah perceraiannya dengan Sylvie, Dex mengunjungi Emma di Paris. Emma sudah jadi seorang penulis, seperti ambisi dan mimpinya dulu. Tapi Dex mendengar Emma bercerita tentang seorang pria bernama Jean yang berprofesi sebagai Musisi Jazz. Dexter tidak terima, dan berbicara kalau hubungan mereka berdua dulu sangat dalam dan Emma berusaha menyanggahnya. Tapi hati Emma memang selalu untuk Dexter. Ia menerima Dexter.
15 Juli 2004 : Dexter dan Emma akan menikah.
15 Juli 2005 : kehidupan pernikahan mereka bahagia. Emma memutuskan untuk memiliki seorang anak, dan tentu Dexter setuju.
15 Juli 2006 : Satu tahun berlalu, tapi Emma masih belum hamil. Keduanya sedikit bertengkar, itu karena Emma sedang dalam emosi yang labil. Untuk berbaikan, Dexter mengajak Emma makan malam berdua sepulang kerja. Tapi, sepulang dari kolam renang. Kejadian buruk menimpa Emma. Saat bersepeda menuju tempat janjiannya dengan Dexter, sebuah truk menabraknya. Ia meninggal. Sementara di tempat janjian, Dexter sedang mendengarkan pesan yang ditinggalkan Emma. ;(
15 Juli 2007 : kehidupan Dexter setelah ditinggal Emma berubah. Kacau. Ia kehilangan sosok Emma. Dengan bantuan Sylvie ia dibawa pulang ke rumah orangtua Dexter. di sana Dexter ngobrol dengan Ayahnya. Dia diberi saran, untuk mencoba hidup seolah Emma masih ada di sini. Karena itulah yang Ayah Dexter lakukan selama sepuluh tahun ini(setelah istrinya meninggal).
15 Juli 2009 : Dexter bangkit kembali. Kafe yang ia kelola berjalan lagi. Ian mengunjunginya dan berbicara tentang Emma dengan Dexter.
                Setelah itu, kita akan dibawa kembali ke awal pertemuan Emma. Pagi setelah malam mereka bersama. Keduanya mendaki sebuah bukit dan awal persahabatan mereka dimulai. Di tempat yang sama, 20 tahun kemudian, Dexter mendaki bukit itu bersama putrinya, Jasmine. Berbicara tentang Emma, sahabat terbaik Dexter.

                Ok. Saya bukan penggemar sad ending. Tentu J. Tapi di film ini tidak semua sad ending itu buruk, kok. J
Pesan yang saya tangkap dari movie ini adalah, hidup itu berjalan berputar-putar dan sebelum kita sampai di tempat yang kita tuju, kita akan berhenti dulu di tempat yang salah. Kita akan bertemu orang yang salah sebelum akhirnya kita bertemu dengan orang yang benar.
                Di sini juga ada dua pandangan berbeda tentang sebuah hubungan. Emma, memandang sebuah hubungan dengan serius sementara Dex lebih senang bermain-main sampai akhirnya ia kena batunya. Dikhianati sylvie, tapi dia juga beruntung punya Emma yang lebih dari duapuluh tahun memiliki cinta, perhatian dan sayang padanya. Meski, Dexter sempat memberinya undangan pernikahannya dengan Sylvie. Emma ikut berbahagia.
                Film yang dibintangi Anne Hathaway dan Jim Sturgess ini diangkat dari sebuah novel dengan judul sama karya David Nicholls. And yeah, Damn I wanna read it..!!! XD satu lagi list buruan saya. Lima bintang untuk ceritanya, sementara pemainnya memuaskan. Not bad, really.

               
                Sincerely,

Dewi Wulandari (:

0 komentar :

Posting Komentar