Minggu, 20 Juni 2010

Ujian Kenaikan yang Penuh Rasa


Huft, PAGIIIII, apa kabarnya nih???
Nechan harap kalian semakin semangat, ini hari minggu tau. Ayo, semangat semangat.
Well, meskipun hampir semua jagoan Nechan di Piala Dunia kali ini bermain mengecewekan, Korea Selatan, Inggris, Jerman, Jepang, dan juga Spanyol, tempat Mr. Fab dan kakak Torres bermain. Payah, payah. Tapi, jangan putus harapan dulu. Masih ada dua pertandingan lagi. Jadi kali ini harus menang. FIGHT!!
Nah, hari ini Nechan mau cerita tentang Ujian kenaikan kelas yang sudah berlalu. Ujian di sekolah Nechan tercinta dimulai hari jum’at lalu dan berakhir hari jum’at kemarin, tapi untuk kelas XI berakhir kemarin hari sabtu, karena kelas XI harus melaksanakan Test TOEIC, ujian bahasa inggris gitu. Hari yang paling menghebohkan dimulai hari kamis, saat mata pelajaran PKN diujikan, kami nggak punya patokan soal-soal mana yang akan keluar, buta sama sekali (di mata pelajaran sebelumnya kami biasanya punya patokan mana yang bakalan keluar jadi kami nggak perlu buang-buang waktu belajar yang nggak keluar di ujian). Nah, udahlah, terpaksa kami belajar bab I dan bab II, serasa muntah darah. Saking bejibunnya yang harus dibaca dimengerti dan dihapalkan. Baik, kami semua dengan PD, memasuki ruangan ujian kami masing-masing, kelas ARMAST dibagi, absent 1 sampai 19 ada diruang 19, dan sisanya terlempar ke ruang 29, termasuk Tara-Chan, Njeh, Vika-pikachu, juga Ncun. Sedangkan Nechan sama Njun ada diruang 19. dan, Bim salabim, keluarlah soal PKN, dan apa yang pertama diucapkan Nechan?? “Haaah, Tragedi”, sedangkan Yang lain lebih parah, ada yang langsung misuh, misuh, EX. Tara-chan, Vika-Pikachu, juga Njun. Dan, saat keluar, kami langsung berkumpul dan melampiaskan emosi dengan memakan orang (hehehehe, enggak kok. Itu bo’ongan, itu rencananya Tara-chan, kok), baiklah, memang kami ingin sekali pergi keruang pengawas, dan protes pada kedua guru PKN kami. Tapi, kami masih punya rasa prikemanusiaan. Jadi, nggak deh.
Lalu, hari Jum’at, KWU a.k.a Kewirausahaan. Gampang, semua berjalan lancar, itu hanya sampai jam setengah delapan pagi. Nechan emang udah belajar semaleman, semua yang keluar udah nechan hapalkan diluar kepala, seperti apa pengertian proposal usaha, apa manfaat proposal usaha untuk wirausahawan, dan lain sebagainya. Nah, Pagi datang. Nechan berangkat, setelah Ibu rasanya ngajak ‘Tawur’ (ini istilahnya Tara-chan). Ok, sekarang Nechan ada di JL. Urip Sumoharjo. Nunggu Vika-Pikachu datang, mm, sambil nunggu sekalian belajar lagi, ah. Kok, lama sih?? matahari juga udah tinggi. “Gimana nih???” Waktu itu nechan udah mulai panik, Nechan pakai helm Nechan, bingung. Ngeliatin arah selatan. Berharap semoga Vika datang sambil nyengir kayak biasanya. “Tapi, kok nggak dateng!? Masak dia udah berangkat??!! Atau jangan-jangan dia kenapa-napa lagi, aduhhhh, gimana nih???” sumpah, rasanya saat itu Nechan pengen nangis, kalaupun Vika udah berangkat ninggalin Nechan nggak apa-apa, Nechan tuh takut kalau dia kenapa-napa, ya, udah setelah hampir lebih dari satu jam, Nechan akhirnya pulang kerumah, minta anter bapak, yah, meskipun mereka marahin Nechan, soalnya Nechan nggak langsung pulang waktu tau kalau Vika nggak lewat. Dan, sampailah Nechan di depan pintu ruang 19 dengan perasaan campur aduk, dan kalian tau saat itu sudah jam setengah sembilan, kalian denger, setengah sembilan *Emosi. Dan masuknya itu sebenernya jam setengah delapan, itu berarti apa?? Berarti Nechan terlambat satu jam full. Mantap. Dengan rasa malu yang menggunung, Nechan masuk. Dan terjadilah percakapan seperti ini, dengan pengawas.
“Bu, maaf terlambat”
“Loh??!! *Pengawas memandang Nechan dengan tatapan seakan Nechan ini makhluk yang tak terdeteksi, kok baru datang?? Udah hampir habis waktunya, tinggal setengah jam lagi” kata Pengawas itu,
“Nggak apa-apa, bu” Nechan menjawab dengan gagah berani,
“Kok bisa terlambat sampai jam segini??” Tanya guru itu prihatin,
“Iya, bu. Nunggu temen nggak dateng” Nechan dengan penuh pikiran menjawab,
“Udah, ikut susulan aja, Wi” gitu teriak temen-temen Nechan yang lain,
Ah, nggak, udah kepalang tanggung. Udah berantakan, berantakan sekalian. Malu, malu sekalian. Gitu pikiran Nechan, lagian, udah sampai sini masak mau ikut susulan, kenapa nggak sekalian Nechan nggak masuk aja?!
Setelah diberi lembar soal dan jawaban untuk mata pelajaran PKN, Nechan langsung duduk di tempat Nechan seharusnya duduk sejak satu jam yang lalu. Nah, setelah duduk, nechan liat soal-soalnya. Ah, ada semua. Bagus, yang nechan pelajari masuk semua. Tapi, sekarang satu masalahnya. Nechan udah lupa apa jawabannya*TRAGEDIII. Rasanya waktu itu Nechan pengen nangis. Gimana enggak dari 10 soal nechan Cuma inget jawabannya yang no. 1 kebetulan soalnya mudah, apa yang dimaksud dengan Proposal Usaha?? Wah, gampang. Tapi, gimana dengan no 2 sampai 10??? NGGAKKKK!!! Tunggu, ternyata yang Nechan percayai selama ini, kalau ada kesulitan dan kita tetep maju menghadapinya kita bakalan dapat kemudahan. Dan, itu terbukti. Adit, dengan sigap memanggil Nechan,
“Ndi soalmu?? (mana soalmu??)” dia bisik-bisik gitu, akhirnya Nechan kasih soal nechan dan ditukar sama soal milik Adit yang udah ada jawabannya sebagian. Sumpah, rasanya waktu itu Nechan pengen nangis lagi, soalnya ternyata ada yang peduli dengan keadaan Nechan yang amburadul, Nechan terharu. Makasih, Dit. Seumur hidup nggak akan Nechan lupakan. Lalu selang beberapa waktu, Njun menyalurkan jawaban yang udah ditulis di soal miliknya. Ya, ampun. Nechan semakin terharu. Makasih, Njun. I Loph YOU. Dan, setelah 15 menit Nechan berhasil menjawabnya. Hahahaha, rasanya mur di kepala Nechan lepas semua, Nechan berdiri nyerahin jawaban ke pengawas sambil cengar-cengir. Waktu itu masih ada beberapa, anak, termasuk, Adit, Onny, dan juga Rasta, dan masih ada yang lainnya. Dan, sebagian anak-anak ruang 29 pada kumpul di depan ruang 19 buat kasih semangat Nechan, Thanks GUYS, I LOVE YOU ALL. Dan, berlalulah kejadian menggemparkan ini. dan setelah kumpul diluar, Onny protes, padahal mereka nunggu Nechan dan nggak ngumpulin dulu karena kasihan, malah Nechan ninggal mereka. Maaf, ya. waktu itu Nechan saking senengnya karena bisa jawab semua pertanyaan itu. Tentunya dengan bantuan kalian semua, tertutama, Adit dan Njun.
Nah, setelah tau gimana duduk permasalahannya kenapa Vika nggak lewat. Ternyata, sebenernya Vika udah lewat, jadi ini kesalahan Nechan yang kesiangan. Seharusnya masalah ini bukan masalah besar karena yang ribet karena terlambat satu jam itu Nechan. Tapi ternyata enggak, Vika juga terlambat dia datang jam 8-an, dan kenapa alasannya?? Dia ditilang, dan motor dia ditahan. Udah, padahal tadinya masalah sudah lewat, tapi ternyata salah. Apalagi kalau liat Vika yang udah kayak mayat hidup. Nechan merasa bersalah. Nechan bingung mau ngapain, soalnya Nechan takut, kalau Nechan tanya Vika, Nechan takut bakalan di sembur pakai api yang keluar dari mulutnya, bisa lenyap ntar Nechan. Hehehe, enggak. Gitulah, setelah ngomong empat mata. Semoga bisa bikin Vika lebih semangat. Dan, untuk orang yang berkomentar kenapa Nechan nggak milih bareng dengan anak SMKN 2 Kediri lainnya yang juga lewat sana. Nechan kasih tau, Nechan ini orangnya, kalau udah buat janji sama seseorang dan udah yakin sama seseorang. Ya, udah. Nechan bakalan nunggu dia sampai mampus. Bukannya Nechan kenapa-napa, Nechan kan ngomong barengnya sama Vika, ya udah, Nechan nunggu Vika lewat, meskipun ntar ada orang lain lewat nggak bakalan Nechan bareng sama dia, yah, kecuali yang lewat itu Fabregas atau Pengaran Nechan, Yunho-Oppa. Maaf ya, Vik. Ohya, waktu Vika ngajak Nechan kesekolahan buat cari tempat tenang, Nechan sedikit ngeri, sumpah, Nechan takut ntar Nechan dicekik dari belakang atau kepala Nechan dijedokin ke tembok. Kan nggak lucu??!! Tapi, ternyata enggak. Syukurlah.
Dan, untuk kejadian kali ini. ada banyak hikmah yang Nechan bisa ambil, dan yang paling utama adalah, Nechan punya teman-teman yang baik, dan peduli sama Nechan. Makasih. Makasih *Nangis nggak karuan. Dan untuk Vika, maaf, kalau ada yang nechan bisa Bantu bilang aja. Nechan pasti Bantu. Dan satu lagi pelajaran yang bisa nechan ambil, ternyata sekuat apapun, setegar apapun, seganas apapun, semacanan apapun orang itu, kalau sedang dapet masalah yang berat, dia pasti nangis, “dan Nangis itu bukan sesuatu yang memalukan, kok. Sekuat apapun kita, kita pasti pernah pengen nangis, jadi, nggak apa-apa. Menangislah tapi setelah itu. ayo, semangat”

Nah, itu kejadian-kejadian yang menggemparkan minggu ini, sebenernya hari ini Nechan mau bahas dua komik yang keren meskipun nggak baru, Judulny Cross Road dan Sparkling Gingachou. Ntar lagi aja, ya. lagia Nechan belum selesai bacanya.
Nechan Sign Out, Byeeeee

Regards

Nechan

Senin, 07 Juni 2010

[Book Review] Cantiq Cantik - Dyan Nuranindya


Good morning HBOT (Human Being Out There), Nechan backs again....
hari ini nechan mau bahas sebuah novel yang judulnya Canting Cantiq, aneh ya judulnya?! jangan buru-buru dulu. nechan mau jelasin nanti.
sekarang, nechan mau ngomongin sesuatu, ini hari senin, saatnya les bahasa inggris, berangkat pagi naik angkot dua kali akhirnya sampai juga di sekolah tercinta kita SMKN 2 RSBI Kediri, ntar hari jum'at ujian kenaikan kelas dimulai, nah, persiapannya udah sampai mana nih?! belum deh kayaknya, ahhh, gak apa-apa, yang penting ntar mendekati ujian harus siap(padahal ujian emang udah deket),
nechan sih masih kebawa sedih, apalagi kalo dengerin Remembernya DBSK, mengingat mereka udah bubar.... *Nangis sambil jerit-jerit. Jujur, pertama kali liat majalah di jalan raya, waktu itu nechan habis shooting sama temen-temen, kita jalan ke sekolah, dan pas nglewatin tukang koran yang biasa mangkal deket perempatan sekolah. nggak gitu ngeh, nechan liat wajah yang sangat familier, bahkan nechan yakin, waktu pingsanpun nechan bakalan tau siapa orang itu. DBSK, ITU DBSK, nechan teriak-teriak nggak jelas, disitu pas ada Tara-chan, Changminizers, kan Nechan Yunho lovers, nah udah deh, berdua teriak-teriak kayak orang gila baru keluar dari rumah sakit, empat orang temen nechan sama Tara yang lain ngeloyor ninggalin kami, peduli amat, sekarang yang penting DBSK, dan ternyata disana terpampang kata-kata gini, "HISTORY DBSK 2007-2010" seinget nechan gitu, udah deh, lemes,,,, pengen banget beli majalah itu. tapi, apa daya saku tak sampai. harganya hampir 80 ribu, coy. bisa buat bayar spp dua bulan tuh. ya, udah. ntar aja kalau udah turun harganya (Gembel MODE: ON). sejak saat itu, nechan jadi sedih. apalagi denger lagunya mereka. kemarin, hari minggu. nechan kasih tau temen smp nechan, kalau dbsk udah bubar, dan responnya, "Terlalu mendramatisir" Sumpah, kalau dia ada di deket Nechan udah nechan lempar pakai cangkang Durian. sebel. Nechan suka, sayang sama mereka, Nechan udah merasa kalau mereka itu semangat hidup, mereka bersahabat, mereka saling menyayangi kayak saudara, bahkan mereka membentuk keluarga. tapi, kenapa?? kenapa bubar?!

Nah, udah, sedih, sedihnya Life must go on, tapi, nechan selalu berharap kalau kalian jadi satu lagi. nggak peduli dalam bentuk apa.
OK, kita mulai bahas novelnya,

novel ini bercerita tentang Melanie atau yang akrab dipanggil Mel, dia anak dari seorang pengusaha mebel nasional. Mel mempunyai cita-cita menjadi Model internasional. Mel yakin kalau dia bisa, tapi, sayang nasib berkata lain. perusahaan ayah Mel bangkrut dan Mel harus pindah ke tempat eyang Santoso. nah, Mel seneng, karena denger-denger kalau eyang santoso itu tinggal di Paris, wah, impian Mel jadi Model Internasional bakalan tercapai. tapi, mimpi tinggalah mimpi, ternyata Eyang Santoso tinggal di Jogja, bener kalian nggak salah denger, Jogja. Mel harus tinggal dengan orang-orang nyentrik (mendekati anehh), mulai dari dara cewek tomboy penyiar radio, Jhony cowok kribo buta warna, Saka cowok yang suka banget berpenampilan tradisional, Aiko cewek keturunan jepang yang lemah, Ipank si aktivis kampus, Dido yang mirip di kartun fido dido, lalu bima cowok pendiam yang punya tampang cute. dan terlihat paling normal di antara mereka semua.
Mel, nggak bisa terima, mana mau Mel tinggal di daerah terpencil kayak gini. masalah muncul ketika Papa Mel meninggal, apalagi Mel bertemu dengan Aryati Sastra yang menawari Mel menjadi Designer, lho, tapi Mel kan maunya jadi Model Internasional bukannya Fashion Designer. gimana donk?! baca aja sendiri, novel ini karangan dari Dyan Nuranindya dan terbitan dari Gramedia.
untuk postingan ini Nechan lemparkan Ribuan terimakasih buat Tara Adachi-chan yang mau minjemin Nechan novel ini. Sama kayak pas postingan Cinderella Rambut Pink dulu, nechan juga pinjem dari dia.

di novel ini ada banyak pelajaran yang bisa nechan ambil,
salah satunya, kalau kita mau bekerja keras kita pasti akan dapetin apa yang kita mau. iya nggak pasti kalian semua setuju. lalu, jangan terpaku pada sesuatu yang ternyata nggak cocok buat kamu.
kerja keras emang perlu, apalagi udah jama globalisasi gini (ngomong apaan sih?!), Nechan tau.
kayak contohnya, Nechan pengen banget bisa kuliah jurusan Sastra jepang, nechan pengen kerja yang berhubungan dengan bahasa jepang, nechan pengen bisa pergi ke jepang.
kalau dipikirin emang, nggak mudah. tapi, kalau nechan bayangin, gimana nanti kalau nechan udah kuliah sastra jepang, bisa kerja di bidang yang berhubungan dengan bahasa jepang, bisa pergi ke Jepang. waaah, rasanya dada nechan ini full. deg-degan. nechan punya prinsip, yang aku mau bakal aku lakukan. bakal aku usahain, walau hujan badai, hujan batu, angin, banjir, hujan uang sekalipun. Nechan bakal raih. so, Buat kalian yang punya mimpi tapi, masih ragu, atau terbesit pemikiran "Ah, aku sih apa bisa?!", "Sulit, nih", "nggak yakin", "nggak mampu". "AKu nggak bisa". buang jauh, beliin Rinso cuci otak kalian. kalau nggak bersih ambil batu gosok. hehehe, Nechan nyerocos nggak jelas. jadi, intinya, "Ayo, kita raih mimpi kita bareng-bareng"

Well, I think that's All.
Nechan Sign Out,
SEE YA
JA NE.....



Regards

Nechan