Rabu, 28 April 2010

Mencoba Menulis Novel ~Dreams of Tomorrow~ Part 3


Bonjour (masih kebawa Betsy) everyone.

Hehehehe, Nechan sedang bergembira, nih. Meskipun banyak beban hidup yang harus dipikul (ceile bahasanya, beban hidup). Tapi, Nechan mengawali postingan ini dengan tawa nggak jelas. Oh, ya, Kelas Nechan sedang dilanda keterbelakangan (hahaha, bukannya dari dulu udah mengalami keterbelakangan???). Keterbelakangan apa?? Lampu kelas kita mati semua (pada belum bayar listrik, nih.). jadilah kami Cuma bisa liat gigi masing-masing kalau lagi ngomong. Apalagi kami masuk siang. Emang sih, ada untungnya juga mati lampu, bisa dapet dispen pulang cepet. Hehehehe. Meskipun sebenernya masih ada kelas lain yang kosong. Kami buat alasan biar nggak pindah dari kelas tercinta kami. Juga akhir-akhir ini orang gila di kelas Nechan semakin banyak, meskipun seharusnya Nechan udah tau kalau mereka nggak ada yang beres. Juga dengan dua anggota DBSK. Tara yang tiap hari ketawa-ketawa nggak jelas sambil teriak Changminnnnn, ada juga orang gila baru Ailaa, yang katanya kemarin malam mimpi diajak Xiah Junsu jalan-jalan di Alun-alun. Parah.


Nah, Postingan ini sebenernya bukan mau bahas mati lampu kelas XI Mm1 atau orang gila yang semakin banyak di kelas Nechan. Tapi Nechan mau nglanjutin postingan Nulis novel. Alias, Try Novel ~Dreams of Tomorrow~

Nechan mau bikin pengakuan, beberapa hari ini Nechan belum nyentuh novel yang belum kelar Nechan tulis, banyak juga Ide baru. Tapi, Nechan bener-bener nggak bisa konsen nulis. Gimana bisa konsen sementara tugas bejibun?? Orang kalau nyalain computer langsung ngerjain Naskah (sekalian dengerin Wrong Number sama V.I.P). apalagi, tugas lain yang bikin kepala Nechan serasa di tusuk ratusan sumpit.

Ok, nechan nggak mau banyak ngomong lagi, di postingan kali ini Nechan mau nyritain gimana konflik bisa tercipta antara Fai Cs dan Pak Herman. Pokoknya Baca ya, baca lho, harus baca, kalau nggak baca Nechan panggilin U-Know Yunho, biar kalian Di klitikin. Hehehehe. Ok,

Douzo……



***



Satu tahun lalu, ketika Masa Orientasi Siswa. Ada seorang anak cowok dengan tampang sotoy plus dengan wajah santainya yang notabene murid baru, dia dengan sukses berhasil mengerjai seorang guru yang mendapat predikat Guru Killer di SMU Florence.

Kejadian itu berawal ketika jam istirahat untuk murid baru atau peserta orientasi, Fai, Ivan, Eza dan Raka yang lagi duduk santai di dekat ruang siaran, sedang ngobrol tentang kegiatan tadi,

“Sialan, tuh senior” umpat Fai mengingat kekejaman senior-senior, khususnya pada Fai.

“Hahahahahaha, tampang lo sotoy sih, bikin mereka naik darah” Kata Ivan sambil tertawa mengingat Fai yang dikerjai habis-habisan oleh senior.

“Bener lo, van” Eza memberi persetujuan pada perkataan Ivan diikuti anggukkan Raka,

“Tampang lo bikin muntah” Seru Fai sambil melempar bekas bungkus makanan ringan ditangannya.

“Dia sewot” Kata Ivan kemudian diiringi tawa Eza dan Raka,.

“Ngomong-ngomong, siapa sih guru cowok pake baju olahraga itu??” Tanya Fai sambil memandang ketiga temannya.

“Yang mana?? Ada dua kan?!” Eza balik bertanya,

“Itu, yang tampangnya mirip Rahwana” kata Fai memberikan penjelasan pada Eza,


Dan tanpa disadari mereka berempat, Seluruh penghuni Florence sedang mendengarkan Percakapan ngawur mereka. Yah benar, saudarah-saudarih, didekat mereka berempat ada michrophone yang sedang meyala. Saya ulangi. Menyala. Mati nggak kalian.

“Yang lo maksud tadi Pak Herman namanya, dia itu guru terkiller disini dan sekedar peringatan aja, jangan sampai lo berurusan sama dia, deh” Kata Eza menjelaskan, “Tapi, kalau liat kelakuan elo, kayaknya bakal sering ketemu”

Semua murid menahan tawa ketika mendengar kata-kata Fai dan penjelasan yang diberikan Eza. Tapi tidak untuk Pak Herman, sepertinya sudah muncul tanduk dari kepalanya beserta uap dari telinga dan hidungnya. Marah, maksudnya.


“Apa tadi lo kata?!” Ivan terkejut mendengar julukan yang diberikan Fai pada Pak Herman.

“Rahwana” jawab Fai dengan wajah tanpa dosa.

“Huahahahahahaha” jawaban itu sontak membuat Ivan, Eza dan Raka tertawaa.

“Emang salah apa?!” Tanya Fai yang merasa tidak ada yang salah

“Ya, elo. Tega banget, masak kasih julukan Rahwana. Ya nggak Za, Ka?!” Ivan meminta persetujuan dari Raka dan Eza,

“Masak kalian nggak merhatiin sih?! Wajahnya, kumisnya, badannya. Kalau ada audisi film memburu Rahwana pasti dia masuk. Gue jamin” Seru Fai berapi-api,

“Hahahahahahahaha” Mereka kemudian tertawa,



“Apa yang sedang kalian tertawakan?!” Tanya Seorang laki-laki yang sudah berdiri dibelakang Fai,

“!!!!” Ivan, Eza, dan Raka kaget setengah mati melihat penampakan yang ada di belakang Fai,


“Wuaaa, Rahwana!!!” Fai terkejut ketika melihat siapa yang berbicara tadi, reflek Fai mundur kebelakang,

“…..” Pak Herman tersenyum, senyum yang menakutkan.


“Bener kan apa yang gue bilang?!” bisik Eza dengan wajah ngeri,


“Hahahaha, siang, pak” kata Fai sambil tertawa.


Di sisi lain, murid-murid menonton kejadian ini, dari segala penjuru. Mereka penasaran apa yang akan Pak Herman lakukan pada Keempat anak-anak bandel itu.


“Siapa tadi yang membicarakan Rahwana?!!” teriak Pak Herman dengan wajah dingin,

“!!!” keempat anak itu kaget mendengar teriakan Pak Herman.


“Saya, Pak” jawab Fai dengan wajah sedikit menyesal. Bukan karena sudah menyebut Pak Herman, Rahwana. Tapi, karena kebodohan dia karena bicara terlalu keras.

“Ohh, kamu” Pak Herman mengamati Fai yang masih memakai seragam SMP, “Sebutkan Nama, kelas kalian dan Sekolah asal kalian!!!” teriak Pak Herman, dia memerintahkan Fai dan yang lain.


“Ananda Raka Putra Wardoyo, Kelas X-6, SMP Dharma Bakti” Raka memulai,

“Ivan Fahrezi, kelas X-6, SMP Dharma Bakti” Diikuti Ivan.

“Jonathan Syahreza, kelas X-7, SMP Dharma Bakti” Dilanjutkan Eza.

“Fai Kalevi, kelas X-7, SMP Dharma Bakti” terakhir Fai, dengan wajah yang sudah tenang.


“Ohh, satu komplotan ternyata” kata Pak Herman sambil manggut-manggut,

“Wah, pak. Jangan bilang komplotan, dong. kita jadi ngrasa kayak Mafia Italia aja” Fai reflek memberikan reaksi,

“Goblok, ngapain pake jawab segala” seru Ivan dalam hati,

“Hahaha, Cari masalah dia” Raka tertawa miris dalam hati,

“Dasar bocah gemblung. Golek pekoro ae” kata Eza dalam bahasa Jawa dalam hati tentunya,


“Oh, tenang. Saya tidak menyamakan kalian dengan mafia Italia, karena kalian lebih mirip preman pasar yang tidak punya kerjaan” tantang Rahwana sambil memandang rendah Fai,


“Apa….” Fai ingin sekali menjawab perkataan Pak Herman, tapi sudah keburu dibungkam Ivan dan Raka,


“Maaf, Pak. Kami bersalah” Eza menunduk, meminta maaf.


“Ya, ya. Tapi, tidak semudah itu mendapatkan maaf saya. Kalian akan saya beri hukuman apalagi mengingat teman kalian yang sangat reaktif ini. Ikuti saya” kata Pak Herman sambil menepuk pundak Fai,


“Tuh kan, gue bilang juga apa?! Belum juga ada sehari kita di sini. Lo udah bikin maslah” gerutu Eza yang mengikuti Pak Herman dari belakang,

“Iya, nih. Lo itu nggak bisa diem apa, sehari ini aja?!” Tanya Ivan,

“…..” Raka memilih diam, soalnya dia sudah terlalu shock.

“Mana gue tau kalau dia denger” Fai berusaha membela diri,


Setelah hari itu banyak senior yang menyapa mereka berempat, contohnya adalah :

“Wah, ada jagoan, nih. Hebat juga lo” kata seorang senior pada Fai,

“Hahahaha, gue denger lho. Siaran yang heboh”

“Wah, gila ya, kalian berempat. Berani nantang Pak Herman. Padahal kita-kita aja masih ngeri kalau ketemu dia”

“Apa julukannya Pak Herman?? Rahwana ya?! hahahaha”



Hampir rata-rata mengomentari kejadian itu. Membuat Fai, Ivan, Eza, dan Raka bingung.

“Kok mereka tau, ya?? Siaran??” Tanya mereka berempat,


Nah, itulah alasan kenapa mereka berempat jadi musuh abadi Rahwana a.k.a Pak Herman,




“Eh, udah bell. Kita duluan, ya. Kita tunggu di tempat Ivan” kata Eza sambil meraih Tas dan jaketnya.

“Iya, kita duluan” Diikuti Raka,

“Duluan ya, say. Selamat menjalankan hukuman” kata Ivan menggoda,

“Ahh, dasar bencong kagak laku” seru Fai pada Ivan,


“Mana mau gue ngerjain tugas yang bikin kepala jadi puyeng setengah mampus gitu, mending kabur aja” gumam Fai pada dirinya sendiri,


“Waaa” seru Fai ketika membalikkan badan dan ada orang di depannya.

“Apa sih lo?! Bisa nggak jangan berdiri dibelakang orang dengan muka kayak jalan tol gitu?!” protes Fai ketika mendapati Radu sudah berdiri di belakangnya dengan tampang datar bin rata.

“Kamu mau kabur??” Tanya Radu,

“Kalau iya?! Apa masalahnya??” Fai bertanya balik

“Kalau iya, berarti kamu harus membatalkannya” kata Radu datar,

“Ha?” Fai tidak mengerti apa yang dikatakan Radu, “Apa sih maksud lo?!”

“Tadi saya mendapat perintah buat ngawasin kamu biar nggak kabur” Radu akhirnya menjelaskan apa urusannya dengan rencana kaburnya Fai,

“Wah, itu, sih, terserah elo” kata Fai santai sambil melanjutkan langkahnya,


“Cemen” kata Radu dengan nada setinggi dua oktaf, membuat Fai berhenti seketika dan berbalik dengan tatapan tidak terima.

“Tadi lo bilang apa??” Tanya Fai,

“Saya bilang kalau kamu itu cemen” jawab Radu tanpa merasa kalau perkataanya bisa menimbulkan perang,

“Berani banget lo!!” seru Fai dengan tampang penuh amarah,

“Apa saya salah bicara?! Kamu melarikan diri dari hukuman yang seharusnya menjadi tanggung jawab kamu. Bukankah dengan kata lain kamu itu Cemen” Radu berbicara panjang lebar,

“Gue nggak cemen” kata Fai,

“Gitu??”

“…..” Fai hanya diam dan berjalan kearah kelasnya bukannya kearah gerbang sekolah,




TO BE CONTINUED…..

[Book Review] Betsy and The Emperor - Staton Rabin


Good Evening semuanya. Gimana hari selasanya???

Kalau Nechan sih buruk.. kenapa??? Pertanyaan yang sangat bagus.
Nechan kehujanan. Bener-benar selasa yang sempurna. Mungkin kalimat ini tepat (welcome to the hell).

Setelah tadi pagi latihan senam kayak orang kesetanan. Lanjut dengan pelajaran pelajaran yang bikin puyeng. Huft, Nechan bersyukur masih bisa bertahan.

Nah, kali ini sebenernya Nechan mau bahas soal Novel terjemahan terbitan Gramedia. Judulnya Betsy and The Emperor.





Bercerita tentang betsy balcombe yang tinggal di pulau St. Helena yang terpencil dan dengan keadaan yang tidak menyenangkan. Suatu hari rumahnya kedatangan tamu, dan dia bukan tamu biasa dia Napoleon Bonaparte. Nechan ulangi, Napoleon Bonaparte. Pernah denger?? Pasti tau kan??? masak nggak tau?? Kebangetan banget!!
Baiklah, Napoleon Bonaparte adalah kaisar dari Perancis pada zaman tahun1800-an. Dia banyak menaklukkan Negara-negara di eropa maupun luar eropa. Tapi Boney (panggilan Bonaparte) datang bukan sebagai tamu biasa, tapi dia datang sebagai tahanan kerajaan Inggris, setelah dia kalah dalam perang di Waterloo.
Nah, disanalah dimulai hari-hari Betsy yang penuh kejutan. Termasuk, saat dia mendapatkan kalung berlian milik Josephine (istri Boney) yang diberikan oleh Bonaparte sebagai permintaan maaf karena sudah mengganggunya (menyandra gaun milik Betsy).
Tapi, Nechan sedikit sedih, ketika Boney meninggal Betsy tidak ada disisinya. Huhuuhuh. Penasaran??? Baca aja.
Novel ini nggak hanya ngasih hiburan tapi juga pengetahuan tentang sejarah. Jadi, nggak akan rugi, kok. Dapet hiburannya dapet juga ilmunya.

Jangan lupa Novel ini karangan dari Staton Rabin.
Ok, Nechan rasa segini aja. Ntar ketemu lagi di postingan berikutnya.
Nechan Sign out. Ja ne~~


Regards

Nechan

Kamis, 22 April 2010

[Book Review] Summer Breeze - ORIZUKA



-->
Ok. Ok. Nechan’s back again, again.
Kali ini nechan bukan mau bahas masalah Acara kartinian di sekolah Nechan tercinta (SMKN 2 Kediri RSBI). Tapi, kali ini Nechan mau bahas soal novel Summer Breeze.
Summer Breeze itu novel karya Orizuka-san. Bercerita tentang Ares dan Orion saudara kembar yang beda 180 derajat. Ares yang tukang bikin onar (Preman Kampus) yang punya masa depan yang suram dan Orion yang pinter dan baik, Bintang tim basket, tentu saja punya masa depan cerah
Saat kecil mereka memiliki seorang teman yang bernama Reina. Dulu mereka juga membuat surat permohonan.
Lalu, setelah sepuluh tahun pergi dari Indonesia, Reina kembali. Tapi, sayangnya Ares sudah berubah, seakan tidak ingat pada Reina.
Lalu, terjadilah cinta segitiga antara Ares-Reina-Orion. Tapi, Reina udah mutusin siapa pilihannya, bahkan sejak sepuluh tahun yang lalu.
Tapi, tak disangka pilihannya membuatnya menangis…..
“Kenapa Reina menangis??” jawabannya mending baca ndiri aja ya…..
Kan, nggak seru kalau dikasih tau disini…..
So, let’s go to Bookstore, or call Bookstore.
Nechan bener-bener ngrekomendasikan ini buat kalian yang suka banget sama novel apalagi yang suka karya-karyanya Orizuka-san. Ceritanya keren, gaya Orizuka-san nulis juga bagus.
Dan perlu diingat, Novel ini udah buat suatu kejadian di kelas Nechan yaitu Nangis massal. Lebih dari 10 orang nangis baca ini novel (Termasuk yang ngomong). Tapi, yang paling lucu itu Tara Adachi, dia duduk dibangku sambil nangis. Lucu banget, mirip penjaga Kelas waktu malem (alias mbak kunti)http://www.emoticonizer.com. Sure, You’ll never regret.
Well, segitu aja, deh. cerita tentang Summer Breezenya, kalau masih penasaran buka blognya Orizuka-san aja, atau ke webnya Puspa Swara ( penerbit Summer Breeze itu Puspa Swara).
Nechan, Sign out. See ya in other posting. Bye bye.
Regards
Nechan

Hari Kartini di SMKN 2 Kediri

Hohohohoho, Nechan’s back again. Huhuhu.http://www.emoticonizer.com
Lagi happy berat, nih!!

Cerita dulu boleh ya, dua hari ini, hari Selasa dan Rabu. Di sekolah Nechan, SMKN 2 Kediri ada acara memperingati hari Kartini dan hari Pendidikan Nasional. Banyak lomba yang digelar, Band, Dance, lukis mural, Lomba Fotografi, Lomba batik. Acaranya seru banget, Dance-nya. Apalagi pas anak XI TKJ 1 ngedance, Nechan Cuma bisa bengong (Kagum maksudnya!!). gimana enggak, dia bawain dancenya DBSK di video klip Wrong Number dan Mirotic (huhuhuhu, Sugoiii). Jadi sepanjang dia dance kita Cuma bisa geleng-geleng kepalahttp://www.emoticonizer.com. Eh, ada insiden juga, lho. Yah, kecelakaan akibat terlalu semangat ngedance gituhttp://www.emoticonizer.com. Lalu ada band, bintang tamunya Tempoe Doeloe (bener gak ya nulisnya gini?!), lalu ada coco chips, lalu, ada dari band kelas XI dan kelas X. hahaha, kerend, Nechan paling suka waktu drumnya maen. Karena basicly, Nechan suka cowok ngedrum, gimana ya, kesannya cowok bangetlah.http://www.emoticonizer.com Apalagi ada yang mantep banget, rasanya badan ini jadi getar sendiri.

Lalu hari kedua, alias hari rabu. Ada lomba kangmas & mbakyu, kelas Nechan XI Multimedia 1 juga ikut, diwakili oleh temen Nechan juga, Yiyin. And then, yang paling bikin geleng kepala itu pas, kita rebutan karpet. Kan critanya ada tiga karpet, karpet hijau, coklat, hijau. Nah, karpet hijaunya itu buat penonton, kalau karpet coklatnya itu buat jalan peserta kangmas & mbakyunya. Kalian tau apa yang anak-anak Armast lakuin??!

Hahaha, kami duduk di pinggiran karpet hijau dekat karpet coklat. Ketika Peserta lomba kangmas & mbakyu lewat (lewatnya udah mirip kayak acara penghargaan oscar, Photo sana, photo sini, serta penjagaan yang berlebihan), kami langsung menyerbu ke karpet coklat bagian depan sendiri, dan hasilnya kami di tegur sama panitia (yang sebagian temen kita di Armast). Hahaha, Mm1 dilawan. Kami ngeyel, dan kami menang (YEYEY, Bangga banget). Meski setelah itu kami di printah buat minggir karena karpet coklat itu buat jalan Kangmas & Mbakyu taun lalu.
Setelah kembali dihibur oleh band dan dance, kami di bawa ke penghujung acara yang isinya pengumuman pemenang lomba. Dan kelas Nechan dapet dua piala, Lomba Fotografi dan Mbakyu terfavorit. Hehehe, Nechan ikut bangga. Setelah acara selesai, It’s time to Narsiz http://www.emoticonizer.comsession alias Saatnya foto-foto. Sana ngacungin kamera, lari, ikut gaya. Situ ngacungin kamera, lari, ikut gaya. Yah, gitu, deh kerjaan anak-anak mm1 disetiap kesempatan.
Tapi, sumpah, Kerennnnn. So, give applause for Panitia and all.
Congrats to Yiyin Andriana
Congrats to Santi Prasetyaningtyas
You’d d’best gurls.

Regards

Nechan

Minggu, 18 April 2010

[Book Review] Plizz... I'm not Princess - Utami Pratiwi


-->
Hoi, hoi, hoi, All. Nechan back again this morning….http://www.emocutez.com
Tentunya dengan semangat hari minggu…
Meskipun kalau diinget-inget besok itu ibarat neraka, neraka jahanam bahkan. Gimana enggak, Math, B. Inggris, dan IPA ada di depan mata. Apalagi Math ada tugas seabrek yang belum Nechan jamah sama sekali.
Now is now, Then is then. Sekarang mendingan Nechan bahas novel yang baru selesai Nechan baca beberapa jam yang lalu.

Nechan pinjem novel ini dari perpustakaan kota. Sebenernya Nechan pernah baca (juga di perpus kota), tapi nggak terlalu konsen. Dan setelah beberapa bulan akhirnya Nechan memutuskan untuk pinjem novel ini, tepatnya pada hari jum’at kemarin. Sebelum terjadinya jum’at kelabu http://www.emocutez.com(Ceile, bahasanya) tentunya. Nechan pinjem ini bebarengan dengan pinjem novel Pacar Baru Babe Gue (Nechan belum baca ini, Ntar kalau udah baca, Nechan postingin, deh)
Karena bingung mau pinjem apa, nggak mungkin kan, Nechan pinjem masalah pertanian (sementara Nechan ada dijurusan Multimedia). Akhirnya Nechan pinjem novel karya Utami Pratiwi.

Plizz… I’m not Princess
Itu judul Novel karya Utami Pratiwi, novel ini bercerita tentang Tara atau Raden Roro Tara Subandono, dia gadis berdarah ningrat yang tidak suka dengan berbagai aturan yang kaku ala keraton. Tara lebih suka jadi dirinya sendiri, seperti Nyanyi, Maen gitar, Siaran di Radio sekolah, juga menulis novel.
Saat Tara mulai masuk SMA, dia terpaksa harus memalsukan tanda tangan ibunya demi masuk salah satu Program OA (Out Academy) atau Ekskul. Nah parahnya, Kak Gathan senior di AS yang gantenghttp://www.emocutez.com tau Tara memalsukan tanda tangan ibunya. Nah,lho. Gimana tuh?!! Masalah Tara semakin rumit mengingat dia mau dijodohin (She is 15 years old). Penasaran?! Hehehe, mendingan baca langsung aja, deh. kalian gak bakal nyesel kokhttp://www.emocutez.com, apalagi kalian bakalan disuguhi humor-humor yang bisa bikin kalian senyum-senyum sampai ketawa ngakak (Warning: kalau mau ketawa ngakak mendingan duduk di samping seseorang atau beberapa ya, ntar kalau sendirian, di kira udah nggak waras lagi). Apalagi pas kalian baca bagian shownya kelompok Kasih Aku Cinta (Tara, Sulis, Paul, dan Mamat). Sumpah, ngakak Nechan bacanya.http://www.emocutez.com

Pelajaran atau hikmah (Wuihhh, Hikmah) yang bisa diambil dari novel ini adalah gimanapun keadaan kita, apapun kita, lebih baik kita menjadi diri sendiri, meskipun itu harus menentang segala peraturan yang telah dibuat oleh lingkungan kita, dan tentunya harus positif, ya. Dan, mungkin ketulusan, itu yang bisa kita pelajari dari Novel ini. Tulus, mungkin Nechan nggak berhak ngomong muluk-muluk soal ini, karena dalam diri kalian pasti sudah ada tentang pengertian dari kata “Tulus”. Well, I think that’s allhttp://www.emocutez.com. Nechan udah bahas tentang Novel Plizz.. I’m not princess terbitannya Puspa Swara yang Nechan pinjem dari Perpus Kota Kediri Tercinta.
Kalau gitu Nechan Sign out. Have a nice Sunday. Ciao all.http://www.emocutez.com

Regret

Nechan

Sabtu, 17 April 2010

[Book Review] Soccer Love - If



Hohohoho, Nechan’s back again!!!

Dipostingan tadi Nechan udah berumit-rumit ria. And then, it’s time to talk about Novel, the one thing that I love.

Kali ini novel yang mau Nechan bahas adalah Soccer Love.

Pernah denger?!
Atau baca?!
Atau malah belum sama sekali…..?!! goss, really, what are you doing in 3 years ago?!

Ok, buat yang pernah denger dan penasaran, baca deh, artikel yang Nechan buat ini.
Buat yang pernah baca novelnya, baca nih, artikel, buat nostalgia(hahahaha, kayak apaan aja).
Buat yang belum sama sekali (Hukumnya WAJIB baca Postingan ini).

Here we go

Di buka dengan setting di locker milik cewek bernama Canadian Kautsar atau yang sering dipanggil dengan nama Cadie. Locker miliknya penuh dengan coretan-coretan pilox yang isinya ejekan-ejekan tentang keadaannya sekarang.

Benar, Cadie adalah cewek paling cantik, populer juga cewek paling menyebalkan di SMA Guardian. Tapi, itu beberapa waktu yang lalu. Kini, sepeninggal Ayahnya Cadie kehilangan semuanya, keluarga, kekayaan, teman, sampai pacar. Dan, saat itulah anak-anak yang dulu membencinya diam-diam muncul. Tapi, Cadie nggak selemah itu. Cadie nggak akan menyerah pada keadaan ini.
Waktu pembuktian tiba ketika dia mendapat kesempatan menjadi assisten pelatih The Whites (Tim sepak bola SMA Guardian). Tapi sayang, Anak-anak the whites menolak keras kehadiran Cadie di Tim Sepak Bola. Hingga membuat Cadie harus berhadapan dengan Ryan (defender tim yang sangar abiss), juga dengan Ilan (kapten Tim Sepak bola yang sepertinya benci sama Cadie).

Nah, untuk lanjutannya, mending cari tau aja sendiri. Ok?!
Soccer Love cocok buat yang cari hiburan pas lagi sumpek, penat, dan frustasi dari segala aktivitas yang membosankan dan datar (Really, I hate this word). Karena menurut Nechan novel ini punya humor yang yahuddd. Novel yang dibuat oleh If ini Nechan beli satu tahun yang lalu. Waktu lagi bete dirumah dan pengen hang out ke DP buat cari buku. Dan, tepat banget (Allah bener2 sayang Nechan). I got it.
Banyak pelajaran yang bisa kita dapat dari novel ini, selain tentang persahabatan juga tentang semangat hidup, semangat untuk menghadapi masalah yang datang pada kita.
So, nggak ada salahnya kan coba baca novel terbitan Puspa Swara ini. nggak akan nyesal kok.

Regret

Nechan

Friday ~Nightmare~

Ohayou gozaimasu! Selamat Pagi! Guten Morgen! Good Morning, Semuanya!!!
Nechan’s Back again, still in Myeyeglassesworld.blogspot.com

Hm, pagi ini mau bahas apaan ya?!
Eh, Nechan mau curcol, nih. Boleh ya?!
Boleh?? Sankyuu, nee.
Let’s start, Nechan mau cerita tentang kejadian kemarin di sekolah, maybe this is privacy, or just person to person. But, I have opinion in this case.
Kemarin, nggak tau kenapa rasanya kelas yang baisanya pada gokil-gokilan nggak jelas jadi terasa mencekam, bukan karena ada pembunuh bayaran yang berkeliaran atau ada hewan buas yang lepas dari kandang. Tapi, karena konflik yang terjadi di antara kami. Nechan tau, kalau hidup itu nggak lepas dari konflik dengan orang lain, kita pasti pernah dan sering bikin salah sama orang lain dan Nechan pasti juga kayak gitu. Tapi, kemarin itu Nechan rasa beda dari biasanya. Pertama Nechan nggak ketemu sama Yakunin no Toshokan (First, really, it’s made me disappoint). Ok, selesai. Kemudian, dimulailah kejadian itu. Hingga berakhir dengan kesimpulan, Tara-chan’s Bike lost. I’m so sorry to hear that, Really, I wanna do something, but I don’t know what it is, Something that I can do is still here *ngomong apaan, sih, bahasa inggris dapet nilai lima aja. Conflict goon, hingga sampai ke dalam kelas (Nechan nggak mau bicara yang ini), dan kemudian anak dance datang dengan keadaan yang capek karena habis latihan, dasar anak-anak Armast jail akut, dikerjain deh, anak-anak dance. And, surprise, they angry. We didn’t know what exactly happen, maybe before they arrived there’s conflict. Who knows.
Untuk yang satu ini mungkin kesalahan dari pihak kami yang nggak tau sikon mereka hingga terjadi kesalah pahaman. But, please, we are still Classmate, rite?!
Kita saudara.
Banyak banget perasaan yang ada kemarin seperti, egoisme, kecewa, kebohongan, gengsi, sakit, tak bertanggung jawab, kesalahpahaman.
Dan yang paling bisa diambil dari kejadian kemarin adalah Tanggung jawab, Nechan tau tanggung jawab itu sangatttttt penting, dalam kondisi dan situasi seperti apapun. Mungkin kalian bakal bilang, “Alah, ngomong aja gampang, coba lakukan” mungkin bakal bilang gitu. Tapi, apasalahnya sih, mencoba bertanggung jawab pada setiap ucapan kita, memegang ucapan kita. Seperti halnya kita bilang “tidak akan melakukan A” lalu setelah itu kamu dengan tampang tak bersalah, seakan-akan ini hal biasa layaknya kita bernafas, “kamu lakukan A”. ok, ini mungkin hal sepele. Tapi, yang jadi point Nechan kali ini adalah memegang omongan yang pernah keluar dari mulut kira, tanggung jawab pada apa yang kita ucapkan (Serius Mode: ON).
Sekarang yang Nechan tau, semuanya berantakan.

Huft, Bangkit, bangkit. Ok, Nechan harap semuanya bisa kembali seperti semula tanpa melupakan kejadian kemarin yang Nechan yakin bakal membuat kita lebih dewasa dan saat mencari tempat PKL, kita jadi ngrasain gimana susahnya cari kerja (sana, ditolak. sini, ditolak). Tara-chan, Aillaa, Rinda, and human being in XI Mm1, let’s fight, everything is just begin.

For human being yang ngrasa:
Sorry, I’m so tired to try understanding you.
You’re too complicated.

Regrets

Nechan

Mencoba Menulis Novel ~Dreams of Tomorrow~ Part 02

Ohayou gozaimasu.
Hai, hai, hai, Nechan hadir lagiiiii (tepuk tangan).
Ok, kali ini Nechan mau lanjutin artikel Mencoba Menulis Novel ~Dreams of Tomorrow~ (Ditemani Yui-san yang lagi nyanyi Life).

Untuk Chapter dua ini, ceritanya akan berhubungan dengan Rahwana-Sensei. Yup, kali ini Fai dapet hukuman!! Waduh, hukuman apa ya?! Bersihin toilet? Atau berdiri ditengah lapangan sambil hormat?? Yang mana dong?! Penasaran?! Ikuti terusannnya, ya!!

Lalu, di Chapter dua kali ini Radu-kun keluar. Yeyyyy, nih, Nechan paling suka bikin tokoh cowok yang seperti Radu-kun. Yah, yang misterius, cool, punya masa lalu kelam, tapi lembut dan baik hati. Hehehehe, tapi disisi lain Nechan juga suka karakter seperti Fai yang bandel akut, rese, trouble maker, dan predikat-predikat jelek lainnya, gimana ya, pasti ada penyebabnya cowok itu jadi bad boy, mungkin sama keluarga, temen, atau pacar.
Sekedar sharing, kemarin hari rabu, sebenernya kan Mau ujian Praktek 3ds max, Nechan sih pede aja, meskipun nggak belajar sama sekali (untuk momen seperti ini, Nechan menganut prinsip: kalau kepepet apapun pasti bisa dilakukan), lalu untuk hari rabu kemarin sebenernya ada presentasi PKN yaitu bahas konflik internasional, lalu Olahraga praktek senam, lengkaplah sudah penderitaan anak^^ Armast. Dan, kalian tau apa yang terjadi?!
Hehehehe, Ujian Praktek ditunda minggu depan (Loncat-loncat nggak jelas). Nah, senseinya bilang kalau jam pelajarannya kemarin dipakai buat belajar 3ds max lagi aja (huhuhuhuhu, thanks god). Setelah itu kami langsung menghadap komputer dengan wajah serius (kayak mau ikutan sidang parlemen), dan main Pokemon Chen *bo’ong, kok. Kami langsung belajar, yah meski sebagian anak bisa ditebak lagi ngapain, ada yang lagi ngerjain PR PKN, ada yang lagi maen game, ada yang ngrumpi nggak jelas (cewek, nih pasti). Huhuhuhu, lalu keajaiban datang lagi, apa itu?!
Tarachan datang sambil teriak-teriak kayak orang depresi (Piece, itu yang terlihat di mata Nechan, lho). Dia bilang, “Bu Roem nggak ada, Jam PKN kosong…. Disuruh ngerjain tugas Kelompok….” Gitu katanya kurang lebih. Langsung, Lab komputer jadi mirip kandang monyet yang baru dilempari Pisang (Rame minta ampun), ada yang sampi nari trio macan gitu (Parah), dan setelah pelajaran di Lab kami kembali ke Kelas tercinta, dan apa kalian tau apa yang terjadi, Kelas MM2 tidak pelajaran Olahraga, denger-denger Senseinya lagi nggak ada, itu artinya MM1 juga tidak pelajaran Olahraga *Hahahahaha, tertawa seakan kami pemenang piala oscar. Huhuhu, senenggg, dan akhirnya kami di kelas Cuma ngrumpi, ngerjain LKS, sambil internetan, hehehehe.
Itu cerita dari Nechan tentang Armast, kelas mungil, sederhana, namun diisin makhluk-makhluk langka dari seluruh penjuru dunia.

Nah, siap buat baca lanjutannya Dreams of Tomorrow??
Ok, Please…..


$$$
“Pengumuman, Panggilan ditujukan untuk Fai Kalevi dari kelas XI-7, dan Radu Ragasta dari kelas XI-I. dihirapkan segera ke ruang BP” Suara penguman bergema keseluruh sekolah dari alat pembesar Suara yang ada di setiap kelas,

Fai yang saat itu sedang malas-malasan mengikuti pelajaran Matematika, menurut dia matematika pelajaran pengantar tidur mirip dongeng Cinderella atau snow white, gitu, deh. Dengan segera ia tersadar, menoleh kearah Eza,
“Gue??” tanyanya pada Eza yang sedang memperhatikan Bu Ratna yang ada di depan,
“Iya, kayaknya” Eza menjawab sambil melirik kearah Fai,
“Kenapa, ya?” Tanya Fai sedikit heran,
“Lo tuh, geblek, ya. Ya, jelas masalah kemarinlah. Kemarin setelah elo keluar. Ada guru piket datang kesini” Kata Eza memberitahu,
“Oh” hanya itu reaksi Fai, seperti dia memang sudah biasa mengalami pola ini. Kabur dari sekolah, guru Piket dateng ke kelas, lalu besoknya dia diseret keruang BP, benar-benar pola yang lucu(menyedihkan, maksudnya).

“Fai Kalevi, sepertinya kamu dipanggil” kata Bu Ratna yang sepertinya sudah memperhatikan Fai dan Eza dari tadi, Fai segera berdiri dan melangkah ke depan,
“Permisi, bu” Kata Fai, sambil melewati Bu Ratna,
“…..” Bu Ratna hanya mengangguk,


Ruang BP….
Sauasana ruang BP sedikit sepi, hanya ada Rahwana yang sedang berhadapan dengan layar komputer, Fai sedikit ngeri ketika melihat tatapan Rahwana yang sudah terasa aura mengintimidasinya. Fai masih berdiri di depan pintu, kaku. Entah kenapa, rasanya Fai sedikit horror untuk masuk kedalam. “Heh, kayaknya gue bakal dipenggal, nih” katanya dalam hati.

“Sampai kapan kamu mau berdiri di sana?!” seru Rahwana dari tempat duduknya, membuat segala tebakan-tebakan Fai buyar dan memaksa Fai kembali ke kenyataan. Dengan berat hati, Fai melangkahkan kakinya, memasuki ruang eksekusi.
“Paling berat diskors?!” tanyanya dalam hati,

“Siapa yang menyuruh kamu duduk??” Tanya Rahwana ketika Fai duduk di kursi depan mejanya, dengan segera Fai berdiri.
“Kamu berdiri, masih ada seorang lagi yang harus ditunggu” kata Rahwana,

“Seorang lagi?? Siapa?? Ivan?? Raka??” tebak Fai dalam hati, penasaran akan siapa lagi yang Rahwana panggil, “Eh, kayaknya bukan mereka, deh. Kalau nggak salah tadi namanya Radu. Siapa tuh?! anak bandel baru?? Kok, gue nggak pernah denger” Tanya Fai dalam hati, menebak-nebak siapa Si- Radu ini.

“Tok tok tok” suara pintu ruang BP diketuk terdengar setelah sepuluh menit Rahwana dan Fai mnunggu dengan suasana yang lumayan mencekam,

“Pintunya diketuk. Anak bandel mananya?!” seru Fai dalam hati sedikit geli mendengar suara pintu diketuk tadi,

“Permisi, pak” suara cowok, terdengar ramah,
“Masuk, Radu” kata Rahwana dengan nada ramah juga,

“Woii, apaan, tuh. kenapa sama gue lo kayak ngajak berantem gitu” seru Fai dalam hati tidak terima,

Radu kemudian mengambil tempat disebelah Fai, sesaat dia memandang Fai, tapi kemudian dia beralih kearah Rahwana yang sedang memperhatikan Fai, sedangkan Fai juga menatap Rahwana dengan wajah yang super datar. Mungkin Fai menganggap Rahwana itu tiang listrik, yang emang wajar kalau ada. Dan bukan masalah besar. Lain dengan rahwana, dia memandang Fai layaknya Kucing memandang tikus, Ingin sekali ia santap.

“Saya mulai dari Fai Kalevi” Rahwana memulai perkataanya sambil membuka buku berwarna hitam,
“Kamu tau ini buku apa??” Tanya Rahwana pada Fai,
“Tau, Pak. Saya kan sering liat buku itu” Jawab Fai dengan santai tanpa beban,
“Kamu tau itu artinya apa??” Tanya Rahwana dengan wajah dingin,
“Wah, kalau itu sih saya nggak begitu ngerti” jawab Fai, Radu yang ada di samping Fai, matanya hampir keluar ketika mendengar jawaban Fai.
“Tolong gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika berbicara dengan saya” kata Rahwana,
“It’s Okay. No problem” Kata Fai sambil mengacungkan ibu jarinya, membuat Rahwana sedikit terkejut.

“Dan apa kamu tau siapa yang membuat buku ini penuh??” Tanya Rahwana lagi,
“Saya??” Fai balik bertanya,
“Brakk” suara meja digebrak terdengar, membuat Fai dan Radu sedikit mencelat kaget,
“Kalau kamu tau kenapa kamu tidak memperbaiki diri?!! Jawab pertanyaan saya!!” teriak Rahwana,
“Wah, saya tidak ngerti maksud, bapak” Jawab Fai masih dengan santai,

“Nih anak, urat takutnya bener-bener udah putus, kayaknya.” Kata Radu dalam hati melihat percakapan antara Rahwana dan Fai,

“Fai Kalevi, Jangan bercanda dengan saya. Kamu tau, sepanjang sejarah SMU Florence tidak pernah ada anak seperti kamu dan apa kamu tau, dulu ayah kamu ketua OSIS di sini. Saya benar-benar heran, kenapa kamu seperti ini??” Kata Rahwana panjang lebar,
“Ayah saya, pak??! Masak sih?? Setau saya dia juga bandel, deh” Fai terlihat tidak percaya mendengar perkataan Rahwana,

“Dan apa maksud kamu kemarin, saya menyuruh kamu mengerjakan LKS diluar. Tapi, kamu membolos keluar sekolah” kata Rahwana, sambil menatap tajam mata Fai, “Kamu mau menantang saya?!”
“Ehm, itu pak, kemarin, teman saya ada yang jatuh, jadi saya segera kesana. Saya khawatir” Fai mencoba memberi alasan,
“Saya tidak akan pernah menerima apapun alasan kamu. Yang saya tau kamu membolos dan tidak menjalankan hukuman saya” Seru Rahwana sepertinya dia sudah puyeng menghadapi Fai,

Kemudian Rahwana beralih memandang Radu yang sedari tadi memperhatikan Rahwana dan Fai adu mulut, Radu yang tiba-tiba di pandang, kaget. Dia langsung menunduk.
“Lalu, Radu Ragasta” Kata Rahwana,
“Maaf, pak. Saya tidak mengerti kenapa saya dipanggil” kata Kai lirih,
“Radu, saya dengar dari Pak Han. Kamu melawan dia, apa itu betul???” kata Rahwana memandang Kai dengan serius,
“Melawan?! Maaf, saya rasa saya tidak pernah melakukan itu” jawab Radu dengan tatapan datar,
“tapi, kemarin dia lapor kalau kamu melawannya saat pelajaran Matematika berlangsung, jadi..” Jelas Rahwana dengan tampang serius,
“Jadi itu,” kata Radu dengan tampang masih datar,
“Maaf, pak. Kemarin itu sebenarnya Pak Han menyuruh salah seorang teman sekelas saya mengerjakan soal matematika di depan dan gadis itu tidak bisa mengerjakannya, dia berdiri di depan hampir satu jam pelajaran, dan apa salahnya saya ingin membantunya mengerjakan soalnya. Toh, saya bisa.” Kata Radu menjelaskan,
“Huuh, Anak pinter ceritanya” dengus Fai sambil memandang ke lantai,

“Begitu ya?” kata Rahwan ketika Radu mengakhiri penjelasannya. Rahwana lebih percaya pada perkataan Radu daripada Pak Han yang memang suka cari kesalahan anak-anak pinter di SMU Florence.
“Saya pikir tidak ada yang salah dengan tindakan saya. Atau mungkin Pak Han saja yang ingin cari masalah dengan saya” gumam Radu,
“Baiklah kalau begitu. Kalian boleh keluar” Perintah Rahwana, “Dan Fai, jangan lupa, hari ini tepat jam dua belas siang. Saya ingin tugas kamu dikumpulkan”
“Hari ini?? Jam dua belas?! Bapak bercanda kan?! ini udah jam sepuluh” kata Fai dengan tampang tidak percaya,
“Apa saya terlihat sedang bercanda???” Tanya Rahwana,
“Ok. Ok” kata Fai sambil ngeloyor keluar diikuti Radu dibelakangnya,

Ketika keluar dari ruangan BP, keduanya berhenti sejenak. Diam. Karena merasa ada yang aneh, mereka saling pandang,

“Apa lo liat-liat??” Tanya Fai dengan nada tidak bersahabat,
“…..” Radu tidak menjawab, hanya memberikan tatapan kosong pada Fai,
“Gue bi.lang jangan liatin gue kayak gitu” perintah Fai, “Lo anak baru kan?? berani banget lo cari masalah sama Si Han. Lo nggak takut dia bakal bikin lo di DO dari sini”
“…..” tidak ada jawaban dari Radu, “Saya bersyukur kalau saya dikeluarkan. Jadi, saya tidak harus susah payah cari alasan agar bisa keluar dari sini” gumam Radu seraya meninggalkan Fai,

“Dasar orang aneh” kata Fai pada dirinya sendiri, “Untung gue bukan anak pinter, kalau itu terjadi, gue pasti jadi kayak dia”


To Be Continue…….

Regret

Nechan

Rabu, 14 April 2010

Mencoba Menulis Novel ~Dreams of Tomorrow~

Nechan coba bikin novel, jadi penulis mungkin bukan cita-cita Nechan, tapi apa salahnya sih coba?! (Novelist Mode: ON)

Novel ini bercerita tentang Fai Kalevi dan empat temannya, Ivan, Eza dan Raka. Mereka empat cowok bandel dari SMU Florence, selain bandel dan jadi idola dari para cewek penyuka ‘Bad Boys’, mereka juga punya Band. Fai pegang Drum, Raka Gitar, Eza Bass, dan Ivan menempati posisi Vokalis. Hmmm, ada yang kurang…. Ah, Keyboardis. Iya, iya, Bad Boys lagi puyeng cari pemain keyboard yang cocok bin sreg di hati mereka berempat (kayak mau pilih cewek buat diajak nikah, aja). Selain harus cari keyboardis mereka juga harus berhadapan dengan guru yang kayaknya sentiment berat sama mereka berempat (Fai, terutama). Yah, maklum sih, yang cari masalahkan mereka berempat dulu (Fai maksudnya). Mereka juga harus menghadapi masalah pribadi mereka yang rumit bin pelik.

Disisi lain, ada Radu Ragasta cowok pindahan baru yang super jenius dan punya banyak misteri. Emang dia punya ekspresi yang datar kayak meja, tapi kelakuannya bikin Pak Han (Guru Matematika, SMU Florence) pengen nabok dia pake cangkang duren. Dan menurut Fai, Radu itu suka cari masalah dengannya (dengan wajah datarnya, tentunya). Tapi, Fai merasa kalau ada sesuatu yang menarik dalam diri Radu yang membuatnya ingin tau lebih dalam lagi.

Sedangkan, dalam sudut pandang Radu, dia ingin sekali segera keluar dari SMU Florence, gimana enggak, Radu paling nggak suka bersosialisasi dengan orang, apalagi yang sejenis dengan Fai dan ketiga temannya. Masuk SMU Florence itupun karena paksaan dari ‘Master’. Bosnya sekaligus Pria yang mengasuhnya sejak kedua orangtuanya meninggal 10 tahun lalu.


Trus gimana dong??! baca aja, ya. Pleaseeee Baca…. BACA NGGAK!! Nechan lempar sepatu, nih!!! (Maksa nih, ceritanya)


Ide cerita ini Nechan dapet setelah Nechan ketemu sama guru IPS Nechan. Hehehehe, nggak tau kenapa setiap pelajaran beliau Nechan selalu dapat hidayah dan ilham (Hehehehe, Sankyuu, Nee), meskipun kemarin Kerabat Armast udah bikin beliaunya ngambek. Dan berakhir dengan dibuatnya kesepakatan nggak boleh ikut pelajaran sama sekali kalau terlambat dari dispen istirahat yang diberikan yaitu 10 menit. Hahahahaha, bandel nih. Sekedar info, Kerabat Armast udah dua kali ini bikin guru ngambek (Wah, Bandel nih)


Lalu, buat judulnya Nechan sebenernya masih bingung. Mau kasih judul apa??? Sebenernya ada sih, alternatif judul antara Dreams of Tomorrow sama Hadapi Dunia (lagunya, Pee Wee Gaskin bangettt).


So, Read it!!







“Hahahahahahaha…..” Tawa Ivan membahana mengisi seluruh sudut ruangan Studio kecil miliknya,

“Sialan lo, malah ketawa lagi….” Kata Fai sambil melempar bantal besar milik Ivan. Fai sebal, padahal berita yang ia ceritakan pada temannya itu bukan berita yang patut ditertawakan, bahkan lebih cocok kalau ditangisi.

“Sorry, sorry. Habis, elonya juga, sih. Ngrokok dikelas, kayak lo nggak punya dosa aja” Ivan mencoba menahan tawanya, dia tau kalau dia masih tertawa juga pasti Fai akan mengajaknya berantem. Dia sudah sangat tau sifat temannya yang satu ini.

“Mana gue tau kalau Rahwana dateng, waktu itu jam kosong, jadi gue pikir gak masalah ngrokok di dalem. Dasar Rahwana gila, kayak nggak pernah muda aja” Fai semakin sebal mengingatnya, apalagi mengingat tampang Pak Herman, guru Fisika yang kayaknya sentiment berat sama Fai,

“Yah, nggak masalah, dong. Lo jadi bisa main sepuasnya kan?!” Kata Ivan yang mencoba memberi pencerahan,

“Main sepuasnya pala lo. Setan satu itu bakal kerumah setiap hari, buat ngecek gue. Nyokap pasti bakal cerewet. Sialan tuh orang” kata Fai dengan nada yang tinggi,


Benar sekali saudara-saudara, Fai terhitung besok akan di skors selama satu minggu karena ketahuan ngrokok di kelas. Parahnya yang memasukkannya ke BP adalah Pak Herman a.k.a Rahwana yang terkenal killer bin sangar mengalahkan kesangaran Tukul Arwana (Lah, Apa hubungannya?!), bisa dianggap dia itu singanya SMU Florence. Fai, memang sangat menghindari pertemuan dengan guru satu itu. Selain sepertinya Rahwana Sentimen sama Fai yang tahun lalu sudah mempermalukannya, juga karena dia tau kalau Rahwana dan Ibunya adalah teman di SMU dulu. Lengkaplah sudah.


“Gue jadi nggak bisa keluar malem, nih. Nyokap pasti bakal ngehukum gue” Kata Fai, sepertinya dia sedikit sedih. Ivan yang melihat wajah temannya yang mulai kusut itu mencoba membesarkan hatinya,

“Tenang aja, Bro. gue yang main kerumah lo, deh. Jadi lo nggak usah khawatir. Tapi, cewek-cewek kayaknya bakal ribut, tuh. kalau lo nggak ada” Ujar Ivan sambil nyengir,

“Heh, peduli apa gue sama mereka. Lo makan aja, gue nggak terlalu minat” Fai mendengus, Fai memang banyak dikelilingi cewek dengan berbagai tipe 1600, tipe 5300, tipe W550 (udah kayak tipe hape aja). Tapi, dia sama sekali tidak tertarik dengan mereka kalaupun Fai dekat dengan mereka itu hanya karena Fai merasa tidak masalah selama tidak mengganggu. Beda dengan Ivan yang memang Playboy cap Kecoak ngesot, liat orang pake rok, nggak peduli dia cewek murni atau nggak, matanya langsung ijo.

“Elo itu, padahal puluhan cewek antri buat deket sama lo. Tapi, elonya malah kayak gini. Oh, Come on, bro, jangan sia-siain kesempatan yang nggak akan datang dua kali ini” Ivan semakin tidak mengerti dengan sikap Fai yang ogah-ogahan sama cewek,

“Gue bilangin ya, Van. Gue belum minat sama mereka. Lagian mereka ngejar gue, karena gue yang bandel, Bad boy, dan predikat-predikat gue itu” kata Fai sambil memainkan drum dengan asal,

“Ok, gue tau. Tapi, jangan-jangan…lo doyannya sama cowok…hiii, keberadaan gue membahayakan, dong” Kata Ivan membayangkan hal yang mengerikan,

“Lho?! Lo baru tau…” Fai menghentikan kegiatannya dan memandang Ivan dengan serius.

“Fai, Lo becanda kan?!” Ivan ngeri mendengar jawaban Fai,

“Padahal kita temenan udah tiga tahun lebih, masak lo nggak tau sih?!” Ujar Fai sambil mendekati Ivan, Ivan yang merasa didekati mundur perlahan dengan tampang ketakutan.

“Sialan lo Fai. Jangan bercanda, deh. Gue lempar, nih” Seru Ivan yang semakin ngeri dengan kelakuan Fai yang bikin merinding, dia sudah mencengkeram gelas, kalau sampai Fai berani mendekat, Ivan akan melempar gelas itu dengan sepenuh hati, Ivan rela punya temen yang punya codet diwajah daripada dinodai oleh cowok (Nggak banget!!).


“Kenapa sih Lo, Van?! Santai aja, nggak akan hamil ini” Seru Fai diiringi tawa,

“Nggak akan hamil, Pala lo. Jijik gue sama lo, lo pikir gue udah nggak doyan cewek apa?! Gini-gini gue ini cowok terkenal, bisa turun drajat gue, kalau mau sama lo” Kata Ivan semakin ngeri,


“Lagi ngapain kalian???” Tanya Eza yang baru muncul, di dekat pintu, di belakangnya berdiri Raka yang tidak kalah heran, melihat pose Fai dan Ivan. Mirip film kungfu dari China yang menampilkan adegan Andy Lau sedang bertarung dengan musuhnya,


“Zaaaa” seru Ivan dramatis sambil berlari kebelakang Eza,

“Kenapa Lo, Van??” Tanya Raka semakin bingung melihat kelakuan Ivan,

“Dia, dia, tuh, Ka. Dia mau nyerang gue, gue takut” Ivan mengadu pada Raka, dengan wajah yang memang ketakutan.

“Nyerang lo??” Eza masih tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Ivan,

“Iya, dia mau cium gue. Dia mulai nggak normal, Za” Jawab Ivan yang masih mencengkeram baju seragam Eza,


“Ha??” Eza dan Raka hanya dibuat bengong oleh pengaduan Ivan,

“Kenapa kalian?! Nggak percaya?! Gue ini korban tau. Korban” Seru Ivan,


“Phuh..Huahahhahahahaha” tawa Eza, Raka dan Fai menggema di seluruh ruang studio, hanya Ivan yang bengong dengan tampang goblok.


“Gila lo, Fai. Tau temen lo kayak gini, masih aja digangguin” Eza geleng kepala mengingat reaksi wajah Ivan yang ekstra lucu.

“Kok kalian malah ketawa?!” Tanya Ivan tidak terima,


“Van, kalau Fai nggak normal, ngapain semalem dia ciuman sama lexa?! Sarap lo!!” Kata Raka sedikit geli,


“Bener, lo sih, mikirnya yang enggak-enggak…” Fai memberi persetujuan pada perkataan Raka, tapi sesaat kemudian Fai merasa ada yang aneh, “Tunggu, lo liat?!”

“Ha?” Raka yang ditanya hanya menjawab dengan ‘Ha?’

“Bukan salah penonton, Kawan. Yang salah yang melakukan adegan itu, kami nggak sengaja liat” Kata Eza membela diri, sepertinya dia juga melihat,

“Anda betul sekali, Bung Eza” Kata Raka yang menirukan gaya pembawa acara siaran sepak bola liga tarkam (antar kampung, maksudnya).

“Ahh, dasar curut” Ejek Fai sambil melemparkan Bantal bergambarkan symbol AC Milan kearah Eza dan Raka yang sudah memegang Bass dan gitar,

“Wakakakakaka” Raka mengeluarkan tawa yang super aneh,


“Fai, elo beneran ciuman sama Alexa?! Bukannya lo bilang nggak minat sama cewek Player?!” Tanya Ivan yang mulai tertarik dengan topik tentang cewek,

“Lemot lo, Van. Gue emang nggak suka sama dia, itu juga gue terpaksa” Kata Fai sambil mengambil tempat di belakang drumset,

“Iya, lo emang terpaksa. Tapi, lo nikmatin kan?!” Tanya Ivan sedikit sewot, dipanggil Lemot,

“Hhah” Fai hanya mendengus, “Udah, ah. Kita mulai” katanya sambil mulai menggebuk drum, hingga memekakan telinga,

“Ok. Let’s Rock the world, Bad Boys” seru Ivan di depan sambil mengarahkan mic di mulutnya,


Dengan segera suara music rock yang kental menyelimuti ruangan studio, diiringi dengan suara Ivan yang melantunkan lagu milik greenday, American Idiot. Terlihat sekali mereka menikmati saat-saat ini.


Tapi, masih saja ada yang kurang dari band ini, Keyboardis. Gimana?? Apa mereka bakal dapet?? Atau mereka mau ngadain Audisi di 24 kota di Indonesia buat cari Keyboardis yang sreg di hati???! Penasaran?? Kalau nggak ya enggak apa-apa kok!


To Be Continue…….

[Book Review] Cinderella Rambut Pink - Dyan Nuranindya


Hari Rabu yang mendung. Mungkin itu kalimat yang cocok buat hari ini, waktu Nechan nulis ini sambil ngeliat langit yang mendung. Yah, udahlah. Kali ini Nechan nulis ini bukan mau bahas soal Rabu yang mendung bahkan soal Kasus Bank Century (Nggak, nggak). Tapi, pagi mendung gini emang bikin males ngapa-ngapain padahal entar ada ujian prakter 3ds Mx sama Mr. Safiq (huhuhuhuhu, kupasrahkan pada Allah), dan juga praktek senam sama Bu Mis (ntar pilih tempat dibelakang, jadi tinggal ngikutin gerakan temen yang didepan). Lalu, hari ini Adek Nechan mau berangkat ke Bali buat SKAL SMPN 2 Kediri, huhuhuhu, pengennnn. Kenapa sih pas dulu Nechan SMP, Arphero nggak SKAL ke Bali?!! Yah, nggak apa-apa, deh. pokoknya dibawain oleh-oleh (Ngarep Mode: ON).

Ok, Ok, back to main topic (Alah, ngomong apaan, sih!?)
Nechan hari ini mau bahas Novel yang semalem udah Nechan baca sebelum tidur dan udah selesai dalam waktu 4 jam (Again).
Judul novelnya Cinderella Rambut Pink karyanya Dyan Nurandinya yang diterbitin sama Gramedia. Novel ini Nechan pinjem dari temen Nechan namanya Tara Adachi. Tara-Chan, Doumo arigatou gozaimasu, nee *ngomong gini sambil duduk bersimpuh dan membungkuk. Sebenernya Nechan tau tentang novel ini dari internet, pas cari-cari novel yang bagus, eh, nemu deh, salah satunya ini. waktu di SMSan Tara-chan, dia bilang kemarin pinjem novel Cinderella Rambut Pink, wuihhh, langsung Nechan dengan semangat bales, “aku nyilih, ojo dibalekne dishikk” (keluar, deh. aslinya). Dan gotcha, hari Selasa Nechan dipinjemi novel ini. Hehehehe, sueneng nih.

Novel ini bercerita tentang Oscar Montainama seorang cucu pengusaha kaya di Indonesia yang dianggap merusak nama baik keluarga Montainama hingga ia dikirim ke Amerika untuk disekolahkan. Tapi, itu sia-sia, Oscar sama sekali nggak berubah, dia tetep jadi anak yang bandel, malas dan suka berantem.
Cuma satu yang ia cintai : Memotret dengan kameranya,
Itu membuatnya terbang ke Jogja karena tau kalau di Jogja banyak tempat indah. Sekalian buat bertemu Bima, Kakaknya. Tapi, sialnya pas Oscar lagi motret objek yang bagus, dia jadi sasaran sepatu dekil milik seorang cewek bernama Dara.

Dara punya kepribadian unik, termasuk rambutnya yang di highlight pink, celana belel dan kaus hitam tentunya, juga permen karet yang tidak pernah lepas dari mulutnya.
Tapi, sejak kehadiran Oscar, Dara merasa kalau hidupnya penuh kesialan, Pacarnya, Ray, selingkuh, apalagi Mr. Dekil (sepatu butu mili Dara) hilang. Nah, masih banyak keseruan yang sayang banget buat dilewatin di novel ini. So, kenapa nggak coba cari di toko buku atau pesen?!
Setelah baca novel ini, masih ada pertanyaan yang nggantung di kepala Nechan, apa itu??
Pertanyaan itu adalah : kenapa pas Oscar ngajak Dara kerumahnya buat ketemu sama keluarganya, Mamanya Oscar dan Bima, kakak Oscar, main Remi?!! Kenapa??? Dari ribuan permainan, kenapa harus memilih Remi??? Hmmm, aneh, harus dipecahkan nih!! Sumpah, pas baca ini, kinerja otak Nechan jadi sedikit tersendat, kenapa harus Remi???

Ok, Novel ini emang High Recommended buat kamu yang suka Novel seru bin keren. So, Enjoyed it.


Regret

Nechan

Dreams ~Impian seorang Mangaholic~


Hmm, biasanya kalau ditanya orang tentang apa hobi NeChan pasti bakal NeChan jawab: Baca, apalagi Komik. Really, I love it.

Baca memang hal paling mengasyikkan yang selama ini NeChan tau (selain tidur tentunya). Apalagi dengan membaca kita bisa mendapatkan pengetahuan yang mungkin tidak akan orang lain dapatkan. Dan, NeChan ingin menyoroti tentang hobi baca Komik, kali ini. Hehehehe, sebagai seorang Mangaholic, NeChan patut mengibarkan kegiatan satu ini. sumpah, NeChan suka banget baca, kalo NeChan bo’ong, rela deh, digigit Zero Kiryu Si Vampir Ganteng atau di cium Cesc Fabregas *Ngarep Mode: ON. Kalau dipresentasikan kehidupan NeChan mungkin seperti Ini.


75 % (Baca, termasuk baca buku yang berbobot, seperti pelajaran, dan lain sebagainya. Kebanyakan, sih Komik dan Novel)

20 % (Pendidikan, Keluarga & Masa depan *dikit banget, ya!!)

5 % (Lain-lain)


Mungkin seperti itu. Hahahaha, nggak imbang banget, ya. Nggak heran mata semakin minus akibat kegiatan ini. Yah, sudahlah nggak apa-apa. Dan, jangan salah ya. Baca Komik itu nggak jelek-jelek amat, kok. Selain hiburan yang kita dapat, kita juga bisa belajar tentang kebudayaan di Jepang, Bahasa Jepang atau Korea. Apalagi kalau komiknya bertema sesuatu, kayak Godhand Teru yang bertemakan pekerjaan Dokter, Trus Ministery of Finance yang mengambil cerita PNS di Jepang, atau atau C.M.B yang penuh dengan pengetahuan umum dan NeChan yakin, kalian pasti belum tau tentang pengetahuan yang ada didalamnya. NeChan nggak nyesel udah terlibat terlalu jauh dengan yang namanya Komik. Kalau ditanya kenapa?? karena berawal dari Komik, NeChan bisa menemukan impian NeChan. Bukankah Tanpa impian manusia nggak akan bisa menjalani hidup dengan semangat. Bukankah Impian membuat orang terlihat hidup, bener nggak??


Yup, Impian. Maybe this sound impossible. But, I believe everything can happen. Yang penting kita usaha dan nggak lupa doa.

Impian NeChan Ada berapa ya?? Bentar,

  1. Pergi ke Jepang

Pergi ke Jepang wajib bin harus hukumnya buat orang yang suka banget sama Anime & Manga dan yang lainnya yang berhubungan dengan Jepang. Itu juga Ne-chan alami, sampai kebawa mimpi segala. Nechan pengen kesana buat ngrasain berbagai musim di sana musim, apalagi musim Semi (berdiri di bawah pohon sakura yang sedang mekar-mekarnya sambil minum Es Camcau *Ada gak ya disana??) dan Musim Gugur, Asli romantis abis, apalagi pergi ke taman yang ada banyak pohonnya trus daun-daun berwarna orange pada berguguran (Ugh, too sweet), bikin ngiler aja (Bayangin aja udah deg-degan gini). Trus, buat belajar berinteraksi dengan orang jepang asli, juga buat wisata kuliner gitu, ngunjungin tempat-tempat yang pernah NeChan baca di Komik. Trus, buat Sekolah, yeah, I want study in Japan, mungkin seharusnya NeChan berpikir dua kali sebelum menulis kalimat ‘Sekolah Di Jepang’ (mengingat Otak NeChan yang kadang bekerja di bawah normal). Tapi, tapi, nggak apa-apa kan?! kalau belajar dan berusaha pasti apapun bisa (Itu keyakinan NeChan). Lalu, yang terakhir tentu aja pergi ke Akihabara (The center of Anime & Manga in The world), hunting segala macem accessories anime (Utamanya Zero Kiryu dan anime yang lainnya), Manga, pasti di sana bakalan serasa di surga. Selain pergi ke Jepang, NeChan juga pengen keliling dunia, ngunjungin berbagai tempat, kayak New York Library yang ada di cerita Banana Fish, keliling Warsawa dan Praha buat ngrasain apa yang dirasian Kai Ichinose di Piano Hutan, keliling Inggris dan cari nuansa Zaman Victorian buat mengingat EMMA, Black Butler dan Lady Victorian, ke Lima Catherdal di Peru (mengingat, Mike di ‘Natural’ komik Karangan Minako Narita-Sensei berasal dari Peru), ke pulau Jae jong (Bener gak nulisnya?) tempat yang jadi setting Winter Sonata, ke Venesia buat ngrasain dunianya Aria yang asli itu gimana?!, ke Serengiti di Afrika, dan tentunya sebelum ke luar keliling Dunia, NeChan pengen keliling Indonesia, paling nggak ke Irian, atau ke NTT, atau ke Maluku. Hope this dream will reach.


  1. Jadi Translater

Pekerjaan yang paling menggiurkan, itu yang NeChan pikir. Dan NeChan berharap bisa terwujud. Apalagi kalau ntar bisa translate Komik (WUIH!!! Sugoi!!) selaindapat uang, bisa baca komik. Apalagi kalau bisa bahasa Jepang, Perancis, Jerman, Italia, dan Bahasa Inggris tentunya


  1. Punya Rumah yang dipenuhi Buku

Hahaha, Impian yang gila. tapi, gratis ini kan?! coba deh, bayangin, bangun tidur kalian liat buku yang mungkin jumlahnya 1000-an, apa nggak damai, aman dan sejahtera tuh?!, mau baca tinggal comot, nggak perlu susah payah pinjem di penyewaan. NeChan pengennnn banget punya rumah yang dipenuhi buku. Doain, ya.



  1. Nikah dengan Zero Kiryu

NeChan tau impian ini bener-bener nggak akan bisa terwujud. Selain Zero-kun itu dua dimensi dan Nechan tiga dimensi, itu jelas menandakan kalau impian ini ‘KONYOL’. Kalaupun Zero itu beneran ada di dunia manusia dan dia berupa manusia, dia belum tentu mau sama NeChan *Sad Mode: ON. Yah, nggak apa-apa sekedar khayalan, Nikah sama Cesc Fabregas juga nggak apa-apa, kok, kalau dia mau sama NeChan. Hehehehe


Itu sekilas tentang Impian-impian yang ingin NeChan raih, meskipun Impian yang terakhir bakalan sulit diwujudkan. NeChan nulis ini supaya yang baca Pastingan ini bertanya pada diri masing-masing, “Apa sih Impianku??”, dan dengan terjawabnya pertanyaan itu, NeChan harap hidup kalian lebih semangat. Lebih bergairah, dan lebih ‘Yeahh’, itu kali, ya, kata yang cocok. NeChan yakin kalian pasti punya kemampuan buat meraih impian kalian, tinggal semangat, Usaha, Jangan pernah nyerah, dan selalu diiringi doa. Kalau kalian umat Muslim, Awali dengan Bismillah, akhiri dengan Alhamdullilah.


Bermimpilah tentang apa yang ingin engkau impikan,

Pergilah ke tempat kamu ingin pergi,

Jadilah seperti yang kamu inginka,

Karena kamu hanya memiliki satu kehidupan

Dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang kamu inginkan.


~Anonymous~


So, Ready for reach your dreams, Guys?!!



Regret


NeChan


High School Paradise


Suka baca novel?!
Pernah Baca novel yang ini??
Wah, jangan sampai kalian bilang belum!!
Jangan ngaku kalian Novelholic kalau belum baca novel ini!!

Mungkin NeChan sedikit telat nge-review novel ini mengingat novel ini diterbitkan sekitar tahun 2006 berarti itu 4 tahun yang lalu. Tapi, telat sekalipun kalian nggak bakal nyesel baca novel ini, sebab novel ini emang Kuerennn banget!!!

Novel berjudul High School Paradise ini berceritakan tentang empat sahabat Sid, Lando, Rama, dan Cokie yang sedang ada konflik dengan guru olahraga mereka yaitu Pak Gozali atau biasanya mereka panggil dengan sebutan Godzilla (Wah, kasian di panggil Godzilla). Konflik mereka terjadi akibat tidak adanya ekskul sepakbola di SMU Athens. Selama dua tahun sekolah di Athens mereka berempat selalu datang terlambat dan berbagai hukuman diberikan Godzilla, mulai dari lari keliling lapangan sampai mungutin sampah satu sekolah (Kebayang, gimana malu-maluinnya??).
Dan, kemudian hadirlah seorang cewek bernama Julia yang terancam dikeluar dari Athens kalau tidak bisa masuk kelas khusus.
Jadilah mereka berempat membantu Julia supaya nggak dikeluarkan dari Athens.
Penasaran??
Sono, ke toko buku, Cari!!
NeChan jamin Nggak akan nyesel!! 1000%

NeChan beli novel ini pas SMP kelas dua, waktu itu juga pas lagi jalan-jalan sama Bapak ama Ibu, itupun NeChan maksa buat beliin novel ini.
Eh, pas sampai rumah. Dibaca, kok seru?! Keterusan, deh. Dan novel Cuma memerlukan waktu 3 jam buat dibaca (mengingat tingkat kekerenannya). NeChan suka Lando di novel ini, soalnya Lando itu kesannya misterius gitu, dan NeChan suka cowok misterius apalagi pake kacamata (Curcol ceritanya) hehehehe, bikin gemes aja. Kalau Sid’kan orangnya kekakanakan, lalu Cookie Playboy, dan Rama cowok baik-baik (NeChan pikir Cuma dia yang normal diantara temen-temennya).
Novel ini memang lucu, keren, bagus, bikin gemes. Pokoknya COOL!!

Dan, setelah ngobrol sama temen SMP NeChan, dia bilang liat sekuel HSP (High School Paradise) disalah satu Mall di Kediri. Nah, langsung deh, NeChan dengan semangat membara pergi kesana demi mencari Novel itu. Tapi hasilnya, Nihil. Kakak penjaga toko buku itu bilang, novelnya udah habis (Lariskan?!). dan akhirnya NeChan pulang dengan kekalahan (Berlebihan, ah!)

Waktupun berlalu, waktu itu NeChan udah kelas dua SMK, NeChan masuk SMKN 2 Kediri (hahahahaha, akhirnya). Ternyata banyak juga yang suka baca Novel, meskipun banyak juga yang nggak suka baca. Nah, dari sanalah awalnya NeChan akhirnya cari Informasi di internet (Gratisan, gitu). Dapet, deh. Ada. Judul sekuelnya HSP itu, Love United – High School Paradise 2nd Half. Hahahaha!!! NeChan sueneng banget.
Dan pulang sekolah NeChan langsung telpon salah satu toko buku di Kediri buat pesen buku ini. nah, NeChan sedikit kasian sama kakak penjaga toko buku yang NeChan telpon hampir tiap hari buat nanyain “Gimana Mbak?? Udah ada?? Kapan datang??” hampir tiap telpon, NeChan nanyanya itu.

Setelah menunggu hampir dua mingguan, akhirnya NeChan dapet SMS. Wuihh, seneng bangetttt, kayak dapet SMS dari Jonathan Rhys Mayer, aja. Hahahaha. Sekali lagi, dengan semangat membara bak lahar di gunung merapi, NeChan pergi kesana. Dan…

Gotcha, dapet. Hehehehe, seneng nih…
Lagi-lagi, NeChan hanya butuh waktu 5 jam buat baca sekuel HSP, itupun terpotong sholat maghrib dan makan malem. Dan, kembalilah NeChan dibuat seneng. Selain cerita cintanya Julia dan Sid yang bikin ngakak dan sebel, akhirnya Cookie insyaf juga dari sifat ke-Playboy’annya, juga cerita cintanya Lando dan Aida yang bikin senyum-senyum sambil nangis, dan tentang Rama yang ternyata udah punya pacar. Masih banyak lagi kejutan yang diberikan untuk lanjutan novel HSP.
Dan, sumpah NeChan sedikit ngeri ketika Julia dan Sid jadian. Ngeriii. Pokoknya bikin merinding, baca aja, deh, kalau pengen tau.

Dan kalau kalian masih ragu buat beli buku ini.
Coba, deh.
Liat foto Novel HSP dan Love United di samping ini.
Keadaanya menyedihkan, kan?!
Maklum, mereka berdua udah digilir puluhan orang. Dibaca maksudnya.
NeChan kasian sama mereka berdua, pasti lelah (Ngomong apaan, sih?!)

Well, Kak Orizuka memang pengarang yang terbilang keren dan lucu. Apalagi untuk yang satu ini.
Selain High School Paradise dan Love United. Kak Orizuka punya karya lain yang nggak kalah kerennnya. Yang udah NeChan baca itu Summer Breeze (High Recommended), sumpah novel ini bikin NeChan nangis semalaman dan ini pertama kalinya NeChan nangis Cuma gara-gara baca novel. Dan masih banyak korban Summer Breeze, Dikelas NeChan kalau inget rasanya lucu juga, apalagi temen NeChan yang namanya Tara Adachi (Nama samaran), hehehehe. Dengan suksesnya dia nangis dikelas. Pokoknya Kuerennnnnn, Summer Breeze juga dibikin Filmnya, yang membintanginya Marcel Chandrawinata, Mischa Chandrawinata, dan Chelsea Olivia.
Lalu, ada The Truth About Forever (High Recommended), ceritanya ini lucu tapi sedih juga. NeChan baca ini pinjem dari Perpustakaan Kota Kediri. Ceritanya lucu dan sedih. Huhuhuhhu (nangis ceritanya). Dan ini Juga harus bin wajib dibaca.
Lainnya ada Me & My Prince Charming, Fight for Love, Miss J, The Shaman. Yang ini NeChan belum baca. Ntar, deh. kalau sempet NeChan cari. Atau ada yang punya??? Pinjemin, dong. *Usaha
Kak Orizuka ini penulis favoriteku selain, Mbak Karla M. Nashar, IF dan Raditya Dika.

Jadi, Pergi ke toko buku sekarang dan beli buku ini, ya!!


Regret

NeChan

Sabtu, 10 April 2010

[Book Review] Forever Yours - Karla M. Nashar


-->
Forever Yours sebuah Novel karya Karla M. Nashar yang bercerita tentang Adinda pengacara Ibukota yang hidup dalam kemewahan dan mempunyai kriteria pria idaman yang kaya, berpendidikan dan tampan. Tapi, ketika suatu hari dia harus pergi ke Lembang untuk mencari seorang anak perempuan atas permintaan kliennya sial bagi Adinda mobilnya mogok di tempat sepi, setelah beberapa saat menunggu seorang anak cowok melintas dengan menunggang kuda. 

Akhirnya Dinda pun meminta tolong anak kecil itu. Anak kecil itu mengantarkannya kerumah dan Ibu anak kecil itu, Bu Entin mengantarkan Adinda meminta tolong pada Kang Uben seorang penjaga ladang untuk memperbaiki mobilnya. Tapi apa yang ditemui Adinda setelahnya adalah kejutan yang tak pernah ia duga sebelumnya. Uben yang hanya seorang Penjaga Kebun bisa menarik hatinya sedemikian rupa, dengan kata lain Adinda jatuh cinta pada Uben yang seorang Penjaga Kebun. Kejadian-kejadian di tempat itu membuatnya menyukai Uben.
Bagaimana dengan Criteria yang sudah ditentukan Adinda tentang pria idamannya??? Apa kata teman-temannya kalau tau Adinda jatuh cinta pada seorang lelaki yang levelnya jauh dibawahnya??
Novel yang diterbitkan GagasMedia ini sangat menarik, kenapa aku bilang gitu?? Karena novel ini hanya membutuhkan waktu 4 jam untuk dibaca *Pengalaman Pribadi. Ini menandakan novel ini sangat menarik, tebalnya sekitar 287 halaman. Tebal?? Jangan takut karena kalian nggak akan menyesal membacanya apalagi yang suka kisah romantis. Pokonya KERENNNN. Sekedar info, aku pinjam buku ini di Perpustakaan Kota. So, Interested??
HIGH RECOMMENDED
Regret
Dewi Wulan

Jumat, 02 April 2010

[Book Review] Dinner with Saucer - Dimas Rio

Sabtu kemarin, aku pinjem buku ini di Perpustakaan Kota. Niatan, sih buat waste time. Sudah lama aku tau novel ini dan aku lumayan aneh melihat novel ini. selain resensi dan juga bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah bahasa yang biasa digunakan dalam novel terjemahan, terkesan baku. Baru kali ini aku baca pengarang Indonesia dengan bahasa ala novel terjemahan. Biasanya kan yang digunakan bahasa Jakarta (lo, gue). Aku juga tertarik setelah membaca synopsis dibagian belakang buku ini. di sana diceritakan, Jeremy Bay remaja berusia 14 tahun tidak menikmati hidupnya. Dia dikucilkan akibat perilaku Ibunya yang alkoholik. Dia juga selalu jadi bulan-bulanan Denis McFarley, pacar dari gadis yang ia idam-idamkan, Sophie.

Kemudian, ia memutuskan untuk kabur dari rumah dengan tujuan menemukan dunia impiannya. Tapi rencana itu tidak berjalan dengan lancar karena dia harus menghadapi berbagai hal yang membuka pikirannya bahwa dunia impiannya takkan pernah dia capai dengan cara melarikan diri dari permasalahannya. Keren, itu salah satu pujian yang bisa kulontarkan untuk Novel karangan Dimas Rio ini. novel yang diterbitkan KataKita ini bisa dibilak unik tapi syarat pelajaran. Salah satunya adalah melarikan diri dari masalah bukan cara yang baik. Dan meskipun tidak ada orang yang peduli padamu didunia ini. kalian harus tetap bertahan dan berjuang menghadapi masalah kalian. Karena,
“Orang lain memang tidak peduli padaku. Tapi, aku peduli pada orang lain” kutipan ini diambil dari buku ini. peduli pada orang lain, itulah yang terpenting.

So, nggak ada salahnya baca novel ini, apalagi buat yang lagi berhadapan dengan masalah dan ingin melarikan diri darinya. Dijamin, kalian bakal membatalkan niat kalian. Read it and enjoy it.