‘Kisah
cinta dalam kotak seratus empat puluh karakter.’
JUDUL : GOODNIGHT TWEETHEART
PENGARANG : TERESA MEDEIROS
PENERBIT : GRAMEDIA
TAHUN : 2011
Aku tau novel ini udah satu
tahunan yang lalu atau mungkin lebih. Dari tiara, kami sempet ngobrolin buku
ini.
And, i got this novel. Haa! Dapetnya
dari pesta buku yang diadain gramedia kediri di GNI. Well, aku dateng pas hari
pertama pameran dan yep, dilema nggak ketulungan liat buku-buku itu. Pengeeen banget
bawa mereka semua pulang. Tapi aku nggak mau menyandang gelar ‘labil ekonomi’
di awal bulan. NO WAY.
Dan aku memutuskan membawa pulang tiga buku, setelah yah,
menimbang ini dan itu.
1.
The Five Peoples You Meet in Heaven (Meniti
Bianglala) – Mitch Albom *Yeaahh, akhirnya dapat*
2.
Kaas – Willem Elsschot
3.
Goodnight Tweetheart – Teresa Medeiros
Goodnight Tweetheart lah yang mau
aku bahas kali ini. mungkin kalian sering baca novel dengan tema ‘cinta berawal
dari dunia maya’. Tapi serius, ini agak beda dan aku suka.
Mari kita kenalan sama pemeran
utamanya, Abigail Donovan. Kita panggil saja dia Abby, terdengar lebih akrab,
kan? J
Dia seorang penulis dengan buku
pertamanya yang jadi bestseller. Sekarang? Empat tahun setelahnya Abby
mengalami. Kalau aku boleh menyebutnya sebagai ‘writer’s block’?
Perusahaan publisisnya memberi
usul ke Abby untuk memiliki akun di sosial media. Karena mereka ingin
menampilkan ‘Abby’ dan ingin Abby menjaga hubungannya dengan para pembacanya. Meskipun
Abby tidak sedang menulis karya selanjutnya saat ini. bahkan mereka sudah
membuatkan akun Twitter untuk Abby.
Dan, ada follower yang me-mention
Abby. Dengan pertanyaan pertamanya adalah.... “Kau perawan?”
Pria itu adalah MarkBaynard. Mark
mengaku kalau dia adalah seorang dosen yang sedang mengambil cuti dan sedang
berkeliling eropa. Abby dan Mark cocok karena mereka suka menonton acara
televisi, keduanya saling bercerita tentang kehidupan masing-masing. Abby dengan
ibunya yang sakit demensia. Dan Mark bercerita tentang putranya juga tentang
status pernikahannya, ia bercerai.
Ritual yang mereka lakukan di
awal chat tiap harinya adalah, bertanya pakaian apa yang masing-masing kenakan.
Kemudian mereka menutup chat dengan mengucapkan goodnight tweetheart.
Tapi, ketika Abby menawarkan
memberi Mark nomor teleponnya. Mark menghindar. Abby sangat shock ketika Mark
mengiriminya foto berisi pemandangan kamar rumah sakit. Juga pengakuan Mark
yang ternyata selama ini tidak pernah pergi kemanapun. Tidak ada italia,
perancis. Jadi, foto-foto pemandangan yang selama ini Mark kirim cuma bohong. Ia
mengunduhnya di google.
Mark, memutuskan mengatakan
kenyataan itu karena sebentar lagi dia akan operasi. Tentu ini kenyataan yang
tidak mudah untuk diterima Abby. Ia sempat vakum chat dengan Mark. Sampai ia
memutuskan mencari Mark berada. dengan bantuan GPS.
Saat baca novel ini, kalian pasti
ngerasa lagi baca chattingannya temen atau mungkin milikmu sendiri. Bahasanya
enak, humornya renyah. Yah, meskipun endingnya kurang sip. Well, mereka pasti
berbahagia saat ini *I hope*
Novel ini jadi salah satu
penyemangatku juga ketika mengalami writer’s
block. Secara, Abby kan penulis one-hit-wonder
yang berhasil melewati badai cobaan. *apaan coba?*
Aku kasih tiga bintang dari lima
bintang di goodreads. J