How’s life, gurls?
Nechan kembali muncul, hari ini Nechan mau bahas komik yang kemarin malem baru selesai Nechan baca. Belum tamat, sih. Tapi Nechan rasa komik ini layak dijadiin bacaan buat ngilangin stress.
Kemarin hari rabu, Nechan dapet massage dari Sondel. Dia bilang kalau hari jumat kita wajib datang ke skul (SMEA tercinta) buat cap tiga jari. Mungkin ini lumayan aneh, mengingat ijazah beserta buku kenangan sudah diberikan beberapa minggu yang lalu. Tapi, lumayan senang. Di rumah terus bosen. Bersama Tachi, Nechan berangkat sekitar pukul setengah sepuluh. Dan nyebelinnya, kesana Cuma buat nempelin jari telunjuk-jari tengah-jari manis diatas spon bertinta, kemudian ditempelin ke atas foto. Nggak ada satu menit, kelar. Nyebelin, nggak?? Dandannya aja lebih dari satu menit. Oke, setelah ngobrol bentar sama Sondel, Pi’i, dan yang lainnya. Nechan pulang, sebelum itu kita ke warnet, nemenin Tachi panen. Oke. Aneh, ya? Panen kok ke warnet? Nggak usah bingung, ini panen buat game online, kok. Yang sampai sekarang Nechan masih takjub dengan tanaman yang Tachi tanam. Bayangin masa’ ada tanaman yang menghasilkan es krim batangan, trus ada yang cupcake. Kayaknya yang bikin game ini emang fantasinya terlalu berlebihan.
Next destination, kami pergi ke ‘Tiara’. Our Beloved Place. Tachi sih niatnya mau cari novel Pillow Talk. Tapi entah takdir apa yang ada diantara mereka berdua, dari dua bulanan yang lalu, tiap kali Tachi mau pinjem, si Pillow Talk nggak ada di tempat. Dia memutuskan pinjem novel terjemahan bertemakan Italia dan chef (Maklum, lagi tergila-gila sama ‘chef’ dan ‘pasta’) juga komik.
Kalau Nechan memutuskan untuk pinjam novel U! yang direkomendasikan Tachi, Nechan juga udah selesai baca. Dan, yah, not bad. Nggak mengecewakan. Nechan juga pinjem komik seri, judulnya Together in Love karya Miku Sakamoto-sensei. Lumayan aneh ngeliat cover mereka bertiga pakai baju kembaran terus. Udah mirip anak panti asuhan aja. Lumayan ragu, sih. Bagus, nggak? Dulu Nechan pernah baca karyanya Miku Sakamoto-sensei yang Nadeshiko Club. Terus ada lagi, tapi lupa judulnya.
Nah, Nechan mau bahas komik berjudul Together in Love ini.
Komik ini bercerita tentang Yuuki Iwase cewek yang hidup berdua dengan ayahnya ini, suatu hari ditinggal ayahnya dengan hutang menumpuk. Seluruh rumah disita. Akhirnya, Yuuki memutuskan untuk mencari tempat kos yang murah. Kos itu bernama ‘Kos Cinta Abadi’. Nama yang bikin malu. Saat datang pertama kali ke kos cinta abadi, Yuuki bertemu dengan pemilik kos itu, cowok berkacamata dengan rambut awut-awutan. Sempat ditolak oleh pemilik kos itu, Yuuki memohon-mohon hingga akhirnya, Ai Tozawa mengizinkan Yuuki kos disana. Hari pertama, Yuuki bertemu dengan cowok yang juga akan kos disana, namanya Yumeji Takeshita. Dia juga kuliah di kampus yang sama dengan Yuuki. Sejak hari itu, dimulailah kehidupan Yuuki yang ditinggal ayahnya. Yumeji, cowok yang punya Sembilan saudara. Ai, pemilik kos yang ternyata bekerja sebagai dosen.
Banyak banget adegan konyol (menurut Nechan) di komik ini,
Mungkin pas, Ai akan ikut Goukon. Dengan polosnya Yuuki meminta Ai untuk membawa dua kotak makan. Saat ditanya Yuuki menjawab, “Kalau goukon pasti ngobrol melulu, kan? Sisa makanannya pasti banyak. Bawa pulang, ya” dan langsung ditolak oleh Ai.
Ada juga, saat tanaman tomat milik Yuuki berbuah. Buahnya cuma satu, itupun sekecil kelereng. Om-om penagih hutang yang datang mencari Yuuki, memakannya. Dengan sedih Yuuki, bilang, itu buah adalah buah pertama, dan akan dibagi tiga untuk memenuhi kebutuhan lychopene mereka.
Kemudian pas natal, Yuuki menghias kos dengan Koran bekas dan Ai menganggap hiasan itu membuat rumah itu semakin tampak muram.
Masih banyak lagi kekonyolan-kekonyolan mereka. Sayang, belum tamat.
0 komentar :
Posting Komentar