Good morning, everybody!!
Hehehehe, lama nggak posting. Udah berapa lama, ya?? Sebulanan kayaknya ada, deh.
Mau gimana lagi, nggak punya waktu. Maklum, derita murid kelas tiga. Di ambang ujian.
Sekarang ini tanggal sepuluh oktober. Sekitar satu bulanan ini pelajaran efektif dimulai. Setelah dua bulanan Praktek kerja di salah satu radio swasta. Dan, jujur, nggak terasa kayak kelas tiga. Biasa aja. Belum ada tekanan sama sekali. Meskipun tiap malam dihantui pikiran tentang ujian ntar bulan maret (bener maret, kan?!). apalagi ada beberapa kejadian konyol yang mewarnai kelas tercinta kita Arma’st. salah satu contohnya terjadi hari jum’at kemarin. Tiba-tiba Mr. R, salah satu guru kami. Datang sambil memerintahkan kami yang lagi asyik-asyik santai sambil makan untuk segera angkat kaki dari ruangan yang menjadi kelas kami atau basecamp kami. Kami diungsikan ke kelas baru yang baru selesai dibangun. Kami sempat protes. Tapi apa daya, kami kalah. Kami sampai di kelas baru. Gedung baru itu ada tiga kelas. Kelas paling utara, tengah, dan kelas paling selatan. Awal mula, kami masuk ke kelas paling utara (disini kita sebut kelas pertama). Kami udah dapet tempat semuanya. Udah ada yang duduk-duduk malahan. Tapi, semua langsung ricuh ketika salah seorang anggota kami. Berteriak, kalau kelas ketiga lebih nyaman (nggak panas, deket sama pohon jambu*yang ini nggak jelas apa maksudnya). Akhirnya, seperti anak TK, kami lari-lari ke kelas yang ada diujung selatan itu. Dan, keadaan kelas itu. Mirip kayak tempat yang baru kena gempa. Kotor. Dan, entah siapa yang mempropokasi, kami kembali lari-larian ketempat kelas pertama tadi (mirip korban bencana alam). Dan, propokasi kedua kembali terjadi, setelah ketua kelas kami, Syafi’i, berjanji akan membersihkan kelas paling selatan. Semua setuju, akhirnya kami kembali lari-larian mirip orang nggak waras.
Kejadian nggak jelas ini ternyata memakan korban. Tara-chan, tangannya yang cidera, kena sesuatu yang keras (pintu atau meja). Termasuk, Pika”chu, juga Syafi’i. mereka bertiga atraksi di pintu penghubung kelas tengah dan kelas paling selatan.
Well, benar-benar kelas yang nggak jelas.
Mau bahas komik, nih. Sebenernya komik ini udah pernah Nechan baca pas smp kelas tiga. Tapi, seminggu ini Nechan ngulangin baca komik ini lagi. Ntar, Nechan punya rencana bahas novel punyanya Windhy Puspitadewi. Morning Light. Bagusss banget, belum selesai, sih bacanya. Jadi, minggu depan aja, ya.
Komik yang mau kita bahas kali ini, EMMA.
Komik ini bersettingkan zaman Victoria sekitar tahun 1800-1900. Bercerita tentang Kelly Stowner, seorang pensiunan pengajar. Dia tinggal dengan pelayannya yang bernama Emma. Disinilah cerita dimulai. Suatu hari mantan murid Kelly datang berkunjung setelah sekian lama tidak bertemu.
Sebuah insiden kecil terjadi ketika William Jones mengetuk pintu rumah Kelly dan kejadian itu Membuatnya tertarik pada Emma. Begitu juga Emma. Hubungan mereka berkembang. Tapi, tidak semudah yang kalian pikirkan. William Jones yang seorang tuan muda dan Emma yang hanya seorang pelayan. Membuat kisah cinta mereka tidak berjalan lancar. Apalagi, William ditunangkan dengan anak seorang Viscount (gelar bangsawan di Inggris) yaitu, Eleanor.
Kematian Kelly, membuat Emma harus pergi dari London. Dia memutuskan kembali ke desanya di pinggiran Inggris. Hal itu membuat William dan Emma terpisah. Emma akhirnya bekerja menjadi seorang pelayan di rumah keluarga pendatang dari jerman. Wilhem & Dorothea. Di sini, Emma memutuskan untuk melupakan semua yang terjadi di London dan memulai hidup baru.
Tapi, benar kata orang ‘kalau jodoh nggak akan kemana’. Bermulai dari kunjungan Dorothea (bersama Emma) ketempat sahabatnya, Mrs. Trollope. Dan, berakhir dengan dipinjamnya Emma sebagai pelayan pendamping Mrs. Trollope, untuk menghadiri pesta pertunangan anaknya di London. Ternyata, anak Mrs. Trollope yang bertunangan itu adalah pria yang sangat dia cintai dan ingin ia lupakan. William. Setelah pertemuan itu, William meminta Emma untuk tidak lari lagi. Apalagi, Mrs. Trollope atau Aurelia Jones mengetahui tentang mereka berdua.
William memutuskan pertunangannya dengan Eleanor dan langsung menerima tentangan dari berbagai pihak.
Apa mereka bisa bersatu?? Apa ‘Pelayan’ dan seorang ‘Tuan’ tidak boleh saling mencintai?
Kalian bisa temukan jawabannya di 10 volume komik ‘Emma’ terbitan Elexmedia. Komik buatan Kaoru Mori-sensei ini benar-benar ‘Manis’. Itu yang Nechan lihat dari komik ini. memang nggak cuma manis aja, sih. ada rasa lainnya. Tapi, yang memdominasi adalah manis.
Gimana, ya? ehm, kisah cinta mereka itu. Jujur, Nechan suka lihat mereka bareng-bareng, maksudnya mesra-mesraan gitu. Habis, mesra-mesraannya mereka itu nggak sevulgar komik-komik jaman sekarang. Dari sana kita bisa lihat, kalau yang namanya jodoh itu nggak akan kemana. Mau lari sampai keujung dunia masuk kedalam tanah juga bakalan ketemu lagi. Jadi, mau baca?? Dijamin nggak rugi seratus persen. Lagian dari sana kita bisa tau, gimana sih inggris jaman dulu?? Mulai dari hyde park sampai white chapel. Don’t be afraid to read it. I promise, you will love it. Dan, jangan lupa kasih comment kalau udah baca.
Nechan Sign out,
Ja ne.
Regards
Nechan
0 komentar :
Posting Komentar