Sayang sekali, ini bukan What about now-nya Westlife.
Ini pertanyaan yang aku ajukan hari ini. Karena aku mulai sadar, perlahan, apa yang dinamakan mimpi itu perlahan tergerus oleh waktu.
Dulu, saat Aku masih kecil. Mungkin saat Aku masih SD, Aku bisa dengan yakin mengatakan ingin menjadi seorang guru. Ya. Guru. Kemudian. Saat Aku mulai beranjak besar, sekitar SMP. cita-citaku berubah. Menjadi seorang penerjemah atau yang berhubungan dengan bahasa Jepang. Saat aku mulai SMK... Cita-citaku kembali berubah. seorang Penulis.
Dan, sekarang pun masih. Aku mau jadi seorang penulis. Bukan penulis Best Seller. tapi penulis yang bisa rutin mengeluarkan karya. dibaca. diapresiasi. dikomentari. dikritik. dihujat. bahkan mungkin juga diacuhkan. Aku mau jadi yang seperti itu.
Apalagi, kalau memikirkan mereka. Mereka yang sudah meraih apa yang mereka inginkan. termasuk Dia, saya tau. dia sedang melakukan apa yang disukainya. dan menurutku, itu keren. aku juga iri*Sedikit*
Kenyataan ini juga membuat aku berpikir. Apa aku pantas?? untuknya??
Apalagi, akhir-akhir ini waktu terasa berjalan begitu cepat. bahkan bisa dikatakan waktu berlari meninggalkanku. Aku kesulitan membangun sebuah cerita di dalam otak.ku. Kesulitan meninggalkan kalimat-kalimat di buku yang sudah terbuka.
Aku bisa mengatakan beribu alasan untuk hal ini, "Aku sibuk", "Pulang kerja capek", "Facebook.an dulu aja, deh" "Nanti aja", "Besok"
Dan itu terus berulang, hingga detik ini.
Terakhir novel yang aku tulis, "My boyfriend : ILHAM"....
Trus, Cerpen Pieces of Love
Setelah itu. masih belum sama sekali. Bahkan proyek2 yang ada. E.X. My Rival is Boy
itu aja hampir kelar. tapi lihat, sampai sekarang masih menggantung.
Selalu yang ada hanya alasan.
Kalau sudah seperti ini, bagaimana bisa aku meraih apa yang aku impikan???
TIDAK TAU