Rabu, 09 Desember 2009

Berbicaralah Tentang Cinta

Bila cinta mendatangimu, ikuti dia, walaupun jalannya sulit dan terjal. Dan ketika sayapnya mengembang mengundangmu, walaupun pedang yang tersembunyi di antara ujung sayapnya dapat melukaimu.
Dan ketika ia berkata padamu untuk mempercayainya, walaupun suaranya berserak dalam mimpimu bagaikan angin utara yang menghembus di kebun. Bahkan ketika cinta memahkotaimu, ia akan menyalibmu. Bahkan saat ia adalah pertumbuhanmu, maka ia juga memangkasmu.
Bahkan saat ia menaiki puncakmu dan membelai lembut rantingmu yang bermandi matahari, maka ia akan turun sampai ke akarmu dan mengguncangnya dari tanah. Bagai butir jagung ia mengumpulkanmu di sekelilingnya. Ia melucutimu sampai membuatmu telanjang. Ia mengayakmu untuk membebaskanmu dari sekam. Ia menggilingmu agar memutih. ia meremasmu sampai liat.
Lalu ia menyuruhmu mendekati api sucinya, agar kau dapat menjadi roti suci untuk pesta suci Tuhan. Semua ini akan dilakukan oleh cinta agar kau mengetahui rahasia dalam hatimu, dan dalam pengetahuan itu kau menjadi bagian dari hati kehidupan. Tetapi bila dalam ketakutanmu kau hanya mencari kedamaian dan kesenangan cinta, lebih baik bagimu untuk menutupi ketelanjanganmu dan melewati ambang lantai cinta.
Dalam dunia tanpa musik di mana kau tertawa, namun tidak semua tawamu, dan menangis, namun tidak semua airmatamu.
Cinta memberi kesia-siaan, tetapi mengambil kesia-siaan juga. Cinta tidak akan memiliki kecuali bila cinta dimiliki. Karena cinta tidak cukup hanya untuk cinta.
Ketika kau mencintai kau tidak boleh berkata, “Tuhan berada dalam hatiku,” melainkan, “Aku berada dalam hati Tuhan.”
Dan jangan berpikir kau dapat langsung menuju cinta karena cinta, bila cinta menganggapmu berharga ia akan mendatangimu. Cinta tidak memiliki keinginan lain kecuali untuk memenuhi dirinya sendiri. Tetapi bila cinta dan keharusan butuh memiliki keinginan, biarkanlah ini menjadi keinginanmu:
Untuk mencair dan seperti sungai yang mengalir menyanyikan melodi di gelap malam.
Untuk mengetahui rasa sakit dari kelembutan.
Untuk dilukai oleh pemahaman atau cintamu sendiri.
Untuk berdarah dengan bahagia dan nikmat.
Untuk terbangun saat senja dengan hati bersayap dan berterima kasih atas hari yang penuh cinta;
Untuk pulang ke rumah saat ombak menghantam dengan penuh rasa terima kasih;
Dan untuk tidur dengan sebuah doa bagi mereka yang dicintai oleh hati dan sebuah lagu di bibirmu.

( Kahlil Gibran )